MOJOKERTO| DutaIndonesia.com – Sekitar 125 orang Koordinator Kecamatan (korcam) ormas Bekisar (Barisan Pembela Kiai dan Santri) Kabupaten Mojokerto, Jumat (14/4/2023) malam, usai shalat tarawih berkumpul di Guest House, Kampus Universitas KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. Mereka memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT dengan kalimat-kalimat thoyibah. Juga tahlilan, secara khidmat, serta saling bersilaturahim.
Banyak di antara mereka adalah tokoh-tokoh masyarakat, Kiai, Bu Nyai, Ustadz dan Ustadzah dan tokoh di 18 kecamatan masing-masing. Wajah mereka ceriah dan gembira. Suasana akrab tersebut semakin hidup, manakala Dr H. Muhammad Al Barra Lc M.Hum (Gus Barra), Wakil Bupati Mojokerto sekaligus Pembina Bekisar, hadir dalam acara tersebut. Selain dukungan parpol di Mojokerto, elemen Bekisar adalah pendukung utama pemenangan Gus Barra sebagai bakal cabup dalam Pilbup Mojokerto 2024.
Ya, kegembiraan yang terpancar pada mereka disebabkan tak lain karena Bekisar malam itu merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke 4.
”Tiga tahun yang lalu, saya bersama Gus Barra, H Choirul Amin, Mas Dhofir, dan lain-lainnya, sedang ‘ngopi’ di dekat makam Troloyo. Ngopi dalam arti ‘ngolah pikir’, dan muncul ide untuk membentuk barisan membela kiai dan santri, yang kemudian dinamakan Bekisar ini,” kata H Shobirin, sang Jenderal Bekisar mengingat awal terbentuknya Bekisar.
Yang dimaksud adalah membela kiai secara umum, khususnya pada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah. Serta membela santri, khususnya para kader Kiai Asep, terutama Gus Barra dan Gus Habib, putra-putra Kiai Asep.
“Jadi perlu saya ingatkan maksud dan tujuan terbentuknya Bekisar. Karena Kiai Asep bercita-cita terwujudnya Mojokerto yang maju, adil dan Makmur, maka kita santri-santrinya, kader-kadernya, barisan Bekisar, terpanggil dan wajib berupaya keras mewujudkan cita-cita Kiai Asep yang luhur dan mulia tersebut,” jelas Shobirin, yang disambut para Korcam “Siiapp…!”
“Jadi gerak-langkah Bekisar, untuk melindungi dan melaksanakan kepentingan Kiai Asep. Bahwa kemudian Kiai Asep memerintahkan kita untuk berjuang memakai kapalnya sebuah partai, ya kita laksanakan. Dan itu bukan berarti Bekisar barisan partisan,” tegas Shobirin.
Meredam Isu
Pada kesempatan yang sama, Mohammad Habiburahman alias Gus Habib, Bacaleg DPR RI dari Partai Nasdem, menegaskan, bahwa untuk merealisasikan cita-cita Romo Kiai Asep, maka Mojokerto harus ada wakilnya di DPR RI, di DPRD Jatim, dan di DPRD Mojokerto. Sehingga aspirasi warga Mojokerto dapat diserap dan disalurkan ke pemerintahan daerah, provinsi dan pusat.
Sementara Gus Barra, saat memberikan sambutan, lebih memberikan harapan, semangat, dengan bahasa yang kalem dan sejuk.
“Jadi sesuai dawuh Kanjeng Romo Kiai Asep, saya harus ikhlas melaksanakan tugas sebagai Wakil Bupati. Kalau pada saat Pilkada kemarin, ada biaya, yang membiayai kan Abah saya – Romo Kiai Asep dengan ikhlas. Jadi saya tak pusing-pusing untuk mencari-cari pengembalian biaya. Saya bisa tenang dan fokus menjalankan tugas-tugas saya, demi kepentingan masyarakat,” tegas Gus Barra.
Gus Barra juga mengatakan, ia tidak pernah mengeluh, tentang situasi dan kondisi di kabupaten tempat ia bekerja untuk mengabdi kepada umat. Seakan meredam anggota Bekisar tentang kabar-kabar minor atau isu miring yang beredar untuk memojokkan Gus Barra yang diduga dihembuskan oleh lawan politiknya.
“Semua saya anggap sebagai ritme dan dinamika kerja. Saya tetap berusaha profesional. Termasuk pada pertemuan-pertemuan, saya tak pernah meminta dukungan. Justru para kiai, seperti Kiai Anwar Zaid, Gus Miftah, Kiai Mustamar dan lain-lainnya, yang memuji dan mempromosikan saya,” kata Gus Barra dengan nada tenang.
“Jadi panjenengan sedoyo, juga harus tetap tenang, eratkan barisan maju dengan tenang dan pasti, yang jelas lurus-lurus saja. Nggak usah tolah-toleh oleh isu-isu yang beredar,” pesan Gus Barra.
“Pesan Gus Barra yang tenang damai dan penuh bijak tersebut, justru menunjukkan jiwa besar yang dimiliki. Saya semakin simpati, dan berjuang terus maju tanpa gentar, lurus-lurus,” kata seorang Kiai anggota Korcam Bekisar, yang tak bersedia disebutkan namanya. Hal yang sama juga dikatakan anggota korcam-korcam lainnya, meski dengan bahasa yang berbeda.
“Kita akan rapikan barisan, kita akan jaga kekompakan, kita akan jaga gerak langkah yang lurus-lurus. Yang jelas, mulai sekarang hingga tahun-tahun ke depan, Bekisar semakin solid. Kami pastikan itu,” kata Choirul Anam, salah satu tokoh penggerak Bekisar. (Moch. Nuruddin)