Empat Pembunuhan Sadis Gegerkan Jatim, Ada Motif Dendam Asmara?

oleh
Mochammad Adi (19), warga Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kabupaten Mojokerto salah satu pelaku pembunuhan AE, siswi SMP Kemlagi, dipamerkan di hadapan wartawan, Rabu (14/6/2023). Kasus pembunuhan ini sangat memprihatikan karena dilakukan oleh anak-anak yang beranjak dewasa dengan korban yang juga anak yang masih belia. (RadarMojokerto)

SURABAYA| DutaIndonesia.com – Kasus pembunuhan semakin sering terjadi di Jawa Timur (Jatim). Dalam waktu sebulan ini terjadi empat kasus pembunuhan di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, dan Malang. Yang menyedihkan, penyebabnya ada yang sangat sepele. Misalnya kasus pembunuhan AE (13), asal Desa Mojojajar, siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, yang sempat dilaporkan hilang pada 15 Mei 2023 lalu dan jasadnya ditemukan di bawah jembatan rel kereta api pada Selasa (13/6/2023).

Pelakunya, AB (15), tak lain adalah teman sendiri satu kelas. Dia tega membunuh AE yang bendahara kelas di sekolahnya, hanya gegara tersinggung lantaran pelaku sedang tidur di dalam kelas dibangunkan oleh korban agar segera membayar iuran kelas, yang hanya Rp 40 ribu saja. Yang miris, korban yang sudah meninggal, disetubuhi oleh tersangka lain berinisial AD (19). Kedua tersangka ditangkap keesokan harinya.

“Akal sehat kita tidak mampu menjawab adanya tragedi semacam ini. Saya menangis melihat nasib tragis korban. Saya marah pada pelakunya tapi juga sedih sebab dia masih anak-anak,” kata Sukarno, warga setempat, saat dihubungi Global News, Rabu (14/6/2023).

Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiwit Adisatria mengatakan, korban dibunuh di belakang rumah pelaku AB (15). Hasil otopsi sementara yang dilakukan Tim Forensik Laboratorium Forensik (Labfor) RS Bhayangkara Polda Jatim, korban tewas dicekik. “Setelah meninggal korban disetubuhi pelaku dewasa. Dari pengakuan yang bersangkutan, sebanyak dua kali,” ungkapnya, Selasa (13/6/2023).

Orang tua korban menyebut, pelaku sempat pacaran dengan korban tapi kemudian putus sebab pelaku disebut punya pacar lagi. Namun kemudian pelaku ingin rujuk alias mengajak korban berpacaran lagi tapi ditolak. Dendam asmara ini bisa jadi pemicunya.

Begitu pula motif pembunuhan AN (21), mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) yang ditemukan dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6/2023). Pelakunya, Rochmad Bagus Apriyatna, adalah guru les musik yang juga kekasih korban. Motifnya hampir sama dengan kasus Kemlagi, Rochmad yang sudah beristri mengaku sakit hati dengan kata-kata korban. “Ada kata-kata yang kurang berkenan di hati saya, itu memicu saya untuk punya pikiran khilaf,” kata Rochmad di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Selain itu, Rochmad juga mengaku ingin mengusai mobil Mitsubishi Xpander dan ponsel milik korban. Dua penadah barang-barang itu juga jadi tersangka.

Rochmad menyebut ingin memakai uang hasil penjualan barang tersebut untuk modal dan operasional usaha. “Uang untuk operasional,” ujarnya. Rochmad merupakan guru musik AN. Mereka berdua saling mengenal sejak korban masih SMA pada 2017. Keduanya juga disebut sepasang kekasih. Tapi kemudian berpisah. Ada ada juga dendam asmara dalam kasus ini?

Pembunuhan ini bermula saat AN pergi dari rumahnya pada 3 Mei 2023. Dua hari setelahnya, 5 Mei 2023, dia dikabarkan hilang dan tak bisa dihubungi. AN rupanya pergi dengan Rochmad, guru musik sekaligus teman dekatnya, hendak menggadaikan mobil milik korban yakni Mitsubishi Xpander. Namun, ternyata tak ada yang mau. Keduanya pun cekcok. Pelaku kemudian mencekik, membekap dan menjerat leher korban dengan tali hingga lemas dan meninggal dunia. Jasad AN kemudian dibungkus plastik wrapping dan dimasukkan ke dalam koper. Pelaku lalu membuangnya ke jurang di kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, pada 5 Mei 2023. Mayatnya baru ditemukan sebulan kemudian pada Rabu (7/6/2023).

Kasus pembunuhan di Sidoarjo juga keji mengingat korban dimutilasi. Jasad korban seorang pria ditemukan tanpa tangan dan kaki di Trosobo, Taman, Sidoarjo. Diduga pelakunya seorang profesional sebab hasil otopsi potongan mayat tersebut tampak rapi. “Potongan mayat ini rapi. Pelaku ahli sebab memotong di persendian,” kata Kepala Rumah Sakit Pusdik Sabhara Porong AKBP Eko Junianto, Senin (12/6/2023).

Mayat pria dimutilasi itu ditemukan pada Sabtu (10/6/2023) oleh penjaga warung kopi. Mayat dibungkus plastik warna hijau tersebut ditemukan hanya setengah badan tanpa kaki dan tangan di selokan kawasan Trosobo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Tak berapa lama potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi ditemukan dalam plastik hijau di kawasan Atlantis Land-Kenjeran Park, Jalan Sukolilo, Surabaya, Senin (12/6/2023) siang. Keduanya diduga masih terkait. Polisi hingga Rabu kemarin masih menyelidiki kasus pembunuhan ini.

Kasus pembunuhan juga menimpa Apris Fajar Santoso (29), driver taksi online. Dia dibunuh penumpangnya sendiri yang ingin menguasai mobil korban yang hendak dijual untuk melunasi utang. Pelakunya Exza Chandra Dwipa (29), warga Tirtoyudo, Kabupaten Malang dan Ahwan Nuroh (35), warga Kepanjen, Kabupaten Malang. Korban Apris sempat dilaporkan hilang pada Sabtu 3 Juni 2023. Jenazah warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, itu ditemukan di jurang piket nol Lumajang, Rabu (7/6/2023) siang. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.