Halal Bihalal Pemkab Pamekasan: Pj Bupati Masrukin Ajak Tingkatkan Disiplin dan Jauhi Pengkhianatan

oleh
Suasana Halal Bihalal Pemkab Pamekasan, Rabu (17/4/2024). Bersalam-salaman saling memaafkan.
Suasana Halal Bihalal Pemkab Pamekasan, Rabu (17/4/2024). Bersalam-salaman saling memaafkan.

 

PAMEKASAN| DutaIndonesia.com – Setelah libur panjang Idul Fitri 1445 H, Rabu (17/4/2024) Pemkab Pamekasan menggelar Apel 17-an dan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H, di Lapangan Nagara Bhakti depan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.

Apel dihadiri oleh Pj Bupati Pamekasan Masrukin, Pj Sekdakab Pamekasan Drs Achmad Faisol, pimpinan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta seluruh staf Aparat Sipil Negara (ASN) dan non-ASN yang ada di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Masrukin dalam pesannya mengungkapkan setelah satu bulan dicuci bersih melalui ibadah puasa Ramadan, ditambah puasa Syawal lagi, maka kondisi batin akan lebih bersih lagi sehingga semua bersinar dan suasana hati indah.

Pada momen Idul Fitri ini, atas nama Pemkab dan jajaran, Masrukin mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin setulus tulusnya tanpa pamrih.
“Jika sepanjang berinteraksi jarang senyum, banyak marah, di momen inilah minta maaf setulusnya semoga kesalahan kita semua diampuni oleh Allah. Begitu juga antar bapak ibu di OPD, momen ini manfaatkan yang kemarin berselisih, selesaikan,” ajaknya.

Momen halal bihalal ini, lanjutnya, harus kedepankan persamaan dalam keluarga besar Pemkab Pamekasan. Tujuannya bersama rekan kerja kembali dalam suasana fitri, meningkatkan semangat kinerja menjalankan semua program melayani kebutuhan masyarakat.

Melayani masyarakat, kata dia, banyak problemanya. Karena masyarakat masih ada yang menilai lemah pada kinerja pemerintah walaupun telah bekerja excellent. Sudah berusaha tertib namun sebagian masyarakat menganggap main-main. Sebagian masyarakat ada yang belum memiliki pandangan ideal bagi Pemkab.

“Oleh karena itu kita harus membangun spirit terus, semangat kerja, etos kerja, niatnya ibadah. Kita di Pemda dihadapkan pada persoalan berat. Sehingga persoalan berat ini harus dipikul bersama, jangan ditanggung sendiri. Oleh karena itu persoalan ini harus dimaknai sebagai ibadah, etos dan spirit tetap terjaga,” tandasnya.

Dia lalu mengingatkan beberapa hal. Pertama, masalah disiplin. Para ASN dan pegawai honorer harus ditanamkan disiplin. Disiplin diri, disiplin organisasi. Karena ASN tidak bisa kerja sendiri, harus juga punya disiplin berorganisasi dan kompak. Kaitan dengan disiplin organisasi ini dia meminta jauhi sikap pengkhianat, mengkhianati diri sendiri, mengkhianati unit kerja, mengkhianati Pemkab.

“Pengkhiatan yang dilakukan dengan sadar maknanya disiplin organisasi luntur. Oleh karena itu ukhuwah kita harus dikembalikan lagi. Semangat bahwa kita keluarga Pemkab harus ditanamkan, kita bergantung hidup dengan yang lain. Karena jabatan kita, ibadah melayani masyarakat di sektor masing-masing,” pungkasnya. (mas)

No More Posts Available.

No more pages to load.