IKHAC Pacet Wisuda 501 Calon Pemimpin Bangsa

oleh

MOJOKERTO | DutaIndonesia.com – Untuk kedua kalinya, Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, mewisuda para santri mahasiswanya. Kali ini sebanyak 501 mahasiswa, baik lulus dari Strata 1 (S1), Starta 2 (S2) maupun Strata 3 (S3).

“Kami tak sekedar melepas lulusan santri mahasiswa, namun pada hakikatnya kami juga mewisuda calon-calon pemimpin bangsa,” tegas Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim MA, pendiri dan pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, di mana IKHAC bernaung, usai pelaksanaan Wisuda di Masjid KH Abdul Chalim, Minggu, 5 September 2021.

Apa yang dikatakan Kiai Asep tersebut, tampaknya tak berlebihan. Karena sejak para santri duduk di sekolahan tingkat pertama (tsanawiyah dan SMP), tingkat atas (Aliyah dan SMA), serta mahasiswa IKHAC, melalui visi-misinya telah diarahkan membentuk mental dan pola pikir seorang pimpinan bangsa.

Kalau yang ingin menekuni bidang agama, ya harus mampu menjadi ulama besar. Yang ingin berprofesi di bidang sosial politik, harus berani menjadi pimpinan di tingkat daerah (bupati), provinsi (gubernur) dan bahkan di tingkat nasional sebagai menteri atau bahkan presiden.

Sedang yang berprofesi di bidang usaha, harus siap menjadi konglomerat, yang berprofesi sebagai petani, juga harus menjadi petani yang sukses. Begitu seterusnya.

Namun yang pasti, lulusan IKHAC Pacet, Mojokerto, yang berbasis pesantren, selain memiliki jiwa besar, cita-cita besar, juga dilandasi dengan mental dan moral yang kuat sebagai seorang muslim.

“Iman harus kuat, amalkan semua ilmu agama, dan jangan lupa shalat malam yang istiqomah. InsyaAllah menjadi pemimpin yang benar dan berkah,” pesan Kiai Asep kepada para wisudawan/wisudawati.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Asep juga mewanti-wanti, agar lulusan S1, segera mendaftarkan diri ke S2. Lulusan S2, agar segera mendaftarkan diri ke S3. Dan lulusan S3, segera mengamalkan ilmu, di daerahnya masing-masing, tanpa harus melupakan almamaternya. Yakni Ponpes Amanatul Ummah dan IKHAC Pacet Mojokerto.

Hal senada juga dikatakan oleh Prof. DR. Abdul Haris Mag, Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang juga guru besar IKHAC Pacet Mojokerto.

Menurutnya, Ponpes Ammanatul Ummah dan IKHAC Pacet Mojokerto, sudah terbukti mampu meluluskan siswa dan mahasiswa yang berkualitas dan bermoralitas. Berkualitas karena cerdas, pintar, kritis dan berprestasi. Sehingga bisa diterima di jenjang pendidikan terkemuka yang lebih tinggi di mana saja, baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk sekolah MAN maupun SMA Amanatul Ummah, 80% lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri terkemuka. Bahkan juga ada yang diterima di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.

“Kami para guru, para dosen, para guru besar, memiliki kewajiban moral untuk mendorong, memotivasi lulusan siswa dan mahasiswanya untuk tampil terbaik. Hak kita untuk menampilkan kader Nahdlatul Ulama (NU) yang bagus. Untuk bersama-sama dengan kader-kader dari ormas lainnya untuk membangun negeri tercinta ini,” katanya.

Untuk itu, secara moral lulusan IKHAC harus tampil jujur, cerdas, moderat penuh toleransi. Sehingga bisa diterima oleh semua golongan sebagai pimpinan.

Pada kesempatan tersebut, juga ditampilkan arahan dari beberapa guru besar lainnya, termasuk guru besar seorang syeikh dari Mesir. Pada intinya, mereka berpesan agar mengamalkan ilmunya dengan penuh moralitas, berdedikasi untuk kemajuan Islam, bangsa dan negara. (din, oko, gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.