Aset Bank Maspion Naik 33,57%, Penyaluran Kredit Naik 26,35%

oleh
KIRI-KANAN: Theresia Endah Winarni (Direktur Marketing), Yunita Wanda (Direktur Kredit), Herman Halim (Direktur Utama), Alim Markus (Pemegang Saham), Welly Muliawan (Maspion Group) dan M. Pujiono Santoso (Komisaris Utama Independen) serta Iis Herijati (Direktur Kepatuhan Independen).

SURABAYA| DutaIndonesia.com – Kita sama-sama mengetahui bahwasanya covid-19 telah “menghantam” sendi-sendi kehidupan sosial di seluruh dunia, termasuk pereknomian. Meski demikian, PT Bank Maspion Indonesia Tbk., sepanjang tahun 2020 berhasil menaikkan aset 33,57% (year on year). Jika pada 2019 aset bank yang berkantor pusat di Surabaya ini Rp 7,57 Triliun, naik menjadi Rp 10,11 Triliun pada 20202. Keberhasilan ini disebabkan karena melonjaknya penyaluran kredit.

Hal itu dikatakan Drs Ec. Herman Halim MBA, Dirut Bank Maspion seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Selasa (31/8/2021) siang, di Fave Hotel, Tegal Sari, Surabaya yang dihadiri langsung Alim Markus (pemegang saham). ”Seperti dikatakan, naiknya aset Bank Maspion ini, karena naiknya penyaluran kredit 26,35% (YoY). Jika pada 2019 penyaluran kredit mencapai Rp 5,46 Triliuan, naik menjadi Rp 6,90 Triliun pada 2020. Berdasarkan jenis penggunaannya, realisasi penyaluran kredit masih sesuai dengan bank untuk fokus pada pembiayaan sektor-sektor produktif,” kata Herman.

Ini tercermin dari kontribusi portofolio kredit modal kerja tertinggi adalah kredit modal kerja sebesar 74,11%. Diikuti kredit investasi sebesar 22,74% dan kredit konsumsi sebesar 3,15% dengan rincian kredit investasi naik 40,98% dari Rp 1,14 Terliun menjadi Rp 1,61 Triliun. Sementara kredit modal kerja, Bank Maspion yang pada 31 Agustus 201 genap berusia 31 tahun itu, naik 24,82% YoY, dari Rp 4,06 Triliun menjadi Rp 5,07 Triliun.

“Kredit konsumsi mengalami penurunan dari Rp 256 miliar, selanjutnya menjadi Rp 219 Miliar. Dari dana pihak ketiga (DPK) totalnya terhimpun Rp 8.205 Miliar atau tumbuh 41,28% dari Rp 5.808 Miliar di tahun sebelumnya,” katanya.
Di samping itu, kata Herman Halim, di tengah tantangan dan iklim persaingan yang dihadapi pada tahun 2020 yang semakin dinamis dan komplek, Bank Maspion telah menoreh berbagai keberhasilan. “Selain di atas, Bank Maspion juga berhasil mencatatkan laba sebelum pajak Rp 89.555 Juta (Rp 89,555 Miliar) dan laba tahun berjalan Rp 66.986 Juta dengan Rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 1,09% dan 5,52% Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 16,53%,” katanya.

Ditanya bagaimana perkiraan perolehan laba sepanjang 2021? Tentang ini, Herman mengatakan, pihaknya memprediksi laba pada tahun 2021 diperkirakan akan meningkat. Meski kenaikannya tidak terlalu besar. Harapan kami, katanya, semoga covid-19 yang terus melandai beberapa pekan terakhir ini akan berpengaruh positif kepada perekonomian secara keseluruhan, sehingga perbankan juga meningkat kinerjanya.

Turut hadir dalam jumpa pers tersebut, selain Herman Halim, juga hadir Komisaris Utama Bank Maspion M. Pujiono Santoso, Theresia Endah Winarni Direktur Marketing, Iis Herijati Direktur Kerpatuihan Independen dan Yunita Wanda Direktur Kredit. (Erfandi Putra)