SURABAYA | DutaIndonesia.com- Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, Maspion Square dan Bank Maspion serta didukung oleh Masjid Cheng Hoo Surabaya melakukan vaksinasi kepada 2.000 anggota masyarakat di Surabaya, terutama kalangan mahasiswa dan Industri Kecil Menengah (IKM), yang berlangsung di Maspion Square, Jumat (24//9/2021) dan Sabtu (25/9/2021).
Acara yang dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Presdir Maspion Group Alim Markus, Eddy Widjanarko Ketua Forkas Jatim, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita, Dirut Bank Maspion Herman Halim, H.A. Nurawi Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI—yayasan yang membawahi Masjid Cheng Hoo Surabaya–tersebut mendapat sambutan yang antusias dari warga kota.
Eddy Widjanarko, dalam sambutannya mengatakan, kali ini Forkas bersama sejumlah elemen lainnya melakukan vaksinasi kepada 2.000 anggota masyarakat di Surabaya. Sebelumnya sudah beberapa kali melaksanakan vaksinasi.
Kali ini, bersama elemen lainnya telah melaksanakan vaksinasi lagi dimana di dalamnya terdapat sejumlah kelompok usaha. Di antaranya, para pelaku IKM.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama OJK Jatim yang menyediakan vaksinnya,” katanya.
Menanggapi masalah ini, Bambang Mukti Riyadi, mengatakan bahwasannya vaksin tersebut berasal dari pemerintah. Pastinya, ini merupakan sinergi dari beberapa kalangan untuk melakukan vaksinasi.
“Kita berdoa agar yang kita lakukan hari ini berbuah kebaikan untuk semuanya,” katanya.
Sementara Alim Markus mengatakan, vaksinasi itu penting. Dengan harapan agar dengan semakin banyak anggota masyarakat yang sudah divaksin diharapkan pandemic covid-19 dapat teratasi.
“Kami siap membantu dan mendukung acara-acara seperti ini. Bila covid-19 ini semakin bisa kita atasi, selanjutkan akan berdampak kepada perbaikan perekonomian secara keseluruhan. Meski demikian kita harus tetap waspada dan harus menjaga protokol kesehatan (Prokes),” katanya.
Prokes Harus Terjaga
Menjaga Prokes juga diingatkan oleh Armuji. Surabaya sekarang sudah berada di level 1. Hanya saja, penurunan level ini harus ditindaklanjuti dengan tetap konsisten menjaga prokes. Apabila kasus dapat diantisipasi, dampaknya juga ada sektor ekonomi.
“Kami sampaikan terima kasih atas kerja sama selama ini. Ke depan kita tetap waspada. Karenanya, Prokes harus ketat kita terapkan, katanya.
Kasus positif Covid-19 di Kota Pahlawan tak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berpuas diri. Kini, Pemkot masih berupaya menekan angka penularan menjadi 0 kasus.
Berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Surabaya memang telah berada di level 1 sejak pekan lalu. Menurut Kemenkes, level 1 menandakan sebuah daerah berada dalam dua kemungkinan.
“Pertama, situasi penularan tidak terjadi, tetapi pembatasan dilakukan untuk upaya pencegahan. Kedua, ada penularan namun dapat dikendalikan melalui tindakan efektif di sekitar kasus atau klaster kasus, katanya.
“Kasus (Covid-19 di Surabaya) sudah turun tajam, Surabaya sudah level 1. Namun, kalau bisa ya level 0. Kalau sudah bisa level 0, tentunya perekonomian bisa semakin menggeliat,” katanya.
Armuji mengapresiasi keterlibatan para pengusaha di Surabaya. Dia mengatalan, pengusaha telah memberikan contoh kerjasama menurunkan kasus. Bahkan, juga ikut berkolaborasi untuk mengantisipasi dampak ikutan pandemi, misalnya bidang ekonomi.
Juga, mendukung percepatan vaksinasi. Misalnya pelaksanaan vaksinasi di Maspion yang melibatkan banyak unsur.
“(Stok) vaksinnya dari OJK dan Forkas, tempatnya di Maspion. Ini bentuk kerja bersama. Berkat kerja sama banyak pihak selama ini, vaksinasi di Surabaya bisa cepat dilakukan. Oleh karenanya, kami juga membantu Sidoarjo dan Gresik karena ini bagian dari kerja sama itu. Percepatan vaksinasi di wilayah anglomerasi nantinya juga akan berdampak pada penurunan level. Sehingga, roda perekonomian bisa efektif berjalan, katanya.
Seusai acara seremonial vaksinasi, dilanjutkan dengan penandatanganan antara Forkas Jatim dengan delapan Universitas yang difokuskan kepada program magang. (Erfandi Putra).