Kapasitas Produksi Smelter Meningkat, PT HNI Tambah Daya Listrik 90 MVA dari PLN

oleh

Cadangan daya listrik mencapai 584 MW, PLN siap penuhi kebutuhan listrik pelanggan di Sulawesi Bagian Selatan

MAKASSAR|DutaIndonesia.com – Industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) membutuhkan listrik yang andal, sebab itu PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan meminta tambahan daya sebesar 90 Mega Volt Ampere (MVA) dari PT PLN (Persero).

Kepercayaan PT HNI menambah pasokan listrik sebesar 90 MVA tersebut tidak terlepas dari komitmen PLN dalam menjaga kualitas pasokan listrik, serta pelayanan maksimal yang diberikan untuk pelanggan dalam mendukung operasional peningkatan fasilitas smelter milik PT HNI yang sebelumnya menggunakan 4 tungku menjadi 6 tungku.

Direktur PT Huady Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan yang diberikan PLN, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Dia berharap PLN akan terus mengakomodasi kebutuhan listrik bagi para investor di Sulawesi Selatan.

“Terima kasih kepada PLN atas kebutuhan tambahan listrik sebesar 90 MVA. Semua ini bisa tercapai berkat dukungan dan suplai listrik dari PLN,” tutur Jos.

Sebelumnya, pada Agustus 2018, PT HNI menjadi pelanggan PLN dengan daya 40 MVA. Kemudian, pada Agustus 2021 PT HNI telah menambah pasok listrik dari PLN sebesar 80 MVA. Dengan penambahan ini, maka total daya listrik yang telah dipasok PLN ke PT HNI adalah sebesar 210 MVA. 

Seiring berkembangnya industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel, PT HNI akan kembali melakukan ekspansi pabrik dengan penambahan kapasitas daya listrik sebesar 100 MVA pada tahun 2023 hingga mencapai 1.000 MVA dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid menyampaikan, tak hanya di Sulsel, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang andal bagi seluruh industri smelter di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.