Mulai Uji Coba, Pertamina Catat 747 Ribu di Jatim Daftar QR Code Pertalite

oleh
Hingga 4 November 2024 pukul 13.00 WIB ada 747.748 mobil di Jatim yang terdaftar sebagai pembeli Pertalite memakai QR Code.
Hingga 4 November 2024 pukul 13.00 WIB ada 747.748 mobil di Jatim yang terdaftar sebagai pembeli Pertalite memakai QR Code.

SURABAYA| DutaIndonesia.com – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat hingga 4 November 2024 pukul 13.00 WIB ada 747.748 mobil di Jatim yang terdaftar sebagai pembeli Pertalite memakai QR Code.

Area Manager Communication Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi merinci kendaraan itu tersebar di Madiun Raya yang merupakan gabungan Madiun Kota, Madiun Kab Ponorogo, Ngawi, Magetan, Pacitan sebanyak 75,954 kendaraan. Selanjutnya di ⁠Kediri Raya yang merupakan gabungan Nganjuk, Kab/Kota Kediri, Kab/Kota Blitar, Trenggalek, Tulungagung tercatat ada 99. 408 kendaraan.

Di wilayah Bojonegoro, ⁠Jombang, Mojokerto, Tuban, Lamongan tercatat 83. 140 kendaraan , Malang Raya (Kab/Kota Malang, Batu, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo) tercatat 160.954 kendaraan dan Surabaya Raya meliputi Surabaya ada 133.433 kendaraan , gabungan Sidoarjo dan Gresik ada 90.305 sehingga total Surabaya Raya ada 223.738 kendaraan yang mendaftar.

“Pertamina mulai sosialisasi Juli atau Agustus lalu. Soal subsidi tepat Pertalite, harapannya masyarakat paham, tahu, dan segera mendaftar,” katanya kepada media, Selasa (5/11/2024).

PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat sedikitnya sudah ada 260 SPBU yang tersebar di 31 (dari 38) kab/kota di Jawa Timur dari total jumlah SPBU yang mencapai 1.029 unit telah melaksanakan uji coba penggunaan QRCode bagi konsumen Pertalite atau BBM subsidi.

“Alhamdulillah SPBU yang mau uji coba tambah terus. Di beberapa lokasi Jawa Timur, masing-masing kabupaten/kota sudah uji coba,” imbuhnya.

Terutama semua SPBU Corporate Owner Corporation (COCO) milik Pertamina jadi percontohan. “Di Surabaya SPBU COCO yang angka depannya 51, semua telah melaksanakan uji coba itu, karena itu SPBU milik Pertamina,” tambahnya.

Setelah tahapan uji coba, nantinya akan berlanjut ke fase penerapan namun menunggu evaluasi dengan pemerintah pusat. “Kalau kebijakan nasional mungkin akan dibahas dalam waktu dekat,” tambahnya.

Targetkan Pertamax Green 95 Dijual di 150 SPBU

Sementara itu BBM jenis Pertamax Green 95 yang merupakan salah satu BBM Pertamina yang lebih ramah lingkungan berbahan baku campuran Bioetanol sebanyak 5% bakal terus diperluas distribusinya. Sejak mulai dipasarkan pada Juli 2023, outlet atau SPBU yang menjual Pertamax Green 95 terus bertambah.
Di wilayah Jatimbalinus, jumlah SPBU yang menjual Pertamax Green 95 juga terus bertambah. Jika awal penjualan Juli 2023 masih tercatat 10 outlet. Tapi kini telah bertambah menjadi 33 SPBU. Dimana tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Gresik hingga Malang.

“ Bahkan angka tersebut telah melebihi target kami tahun ini hanya sebesar 30 SPBU,” kata Section Head Communication Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan .

Taufiq menjelaskan dari segi konsumsi, juga mengalami lonjakan cukup tajam. Dari awal penjualan hanya 5-8 kiloleter per bulan, kini sudah menembus 60 kiloliter per bulan.

“Pertamax Green 95 memiliki kualitas tinggi karena produk ini memiliki nilai oktan RON 95 dengan emisi gas buang yang rendah dan sudah sesuai standar euro 4,” katanya.

Kehadiran Pertamax Green 95 merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati. Serta merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) 2060. (tis)

No More Posts Available.

No more pages to load.