KUALA LUMPUR| DutaIndonesia.com – Secara aklamasi, Dra Mimin Mintarsih yang telah memimpin PCI Muslimat NU Malaysia selama dua periode, terpilih kembali menjadi ketua. Kali ini, Mimin akan menahkodai salah satu organisasi utama para perempuan Nahdliyyin tersebut untuk periode kepengurusan 2024-2029.
Pemilihan sendiri dilakukan sebagai rangkaian acara dalam konferensi cabang (konfercab) PCI Muslimat NU Malaysia yang diadakan di Dewan Kebajikan Gombak Setia, Kuala Lumpur, pada Ahad, 8 September 2024.
“Saya ucapkan terima kasih atas amanah dan dukungan dari seluruh pengurus PCI Muslimat NU Malaysia. Kami bersama tim formatur akan segera membentuk susunan pengurus dan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi hasil Konfercab ini,” tandas Mimin mengomentari hasil pemilihan Selasa kemarin (10/9/2024).
Secara khusus, Mimin mengaku akan memprioritaskan kelanjutan dan pengembangan program sanggar belajar yang didedikasikan untuk anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang tidak bisa mengenyam pendidikan di Malaysia.
Ia berharap ke depan PCI Muslimat NU Malaysia dapat mendirikan gedung tersendiri sebagai markas organisasi dan tempat pembelajaran anak-anak.
“Dengan mendirikan sanggar belajar di berbagai ranting Muslimat NU Malaysia semoga impian untuk menyediakan akses pendidikan untuk anak-anak dari jenjang SD hingga perguruan tinggi dapat terlaksana,” terang Mimin.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir utusan dari PP Muslimat NU yaitu Ketua Periodik 2024 Dra Hj Aniroh Slamet Effendy dan Sekretaris Umum Drg Ulfah Masfhufah MKM.
Dalam sambutannya, Aniroh menyatakan bahwa dari sepuluh kepengurusan di luar negeri, PCI Muslimat NU Malaysia adalah yang paling maju, terutama dalam semangat untuk menyediakan berbagai program pendidikan.
Atas kontribusi tersebut, Ulfah menambahkan bahwa Mimin yang merupakan Ketua PCI Muslimat NU Malaysia layak mendapatkan penghargaan dari PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
“Dengan usaha ini [mendirikan sanggar belajar] semua, kita ingin mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia sehingga mereka terbebas dari kebodohan. Dengan ilmu yang ada, maka kehidupan mereka pun akan berubah,” pungkas Mimin mengakhiri wawancara. (Mimin/Aziz)