SURABAYA| DutaIndonesia.com – PT PLN (Persero) paparkan upaya dan kesiapan sistem kelistrikan Jawa Bali pada Bulan Ramadhan dan menyambut idul Fitri 1445 H dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI, Rabu (20/3). Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti menyampaikan secara nasional daya mampu kelistrikan sebesar 51 GW dengan beban puncak sebesar 31 GW.
“Kami telah menyiapkan penguatan di sisi pembangkit, sistem transmisi hingga distribusi kami normal. Begitu pula dengan pasokan energi primer kami telah dilakukan pengamanan dengan HOP 20 hari. Kami juga telah melakukan mitigasi, asesmen dan langkah preventif serta backup suplay,” papar Edi.
Lebih lanjut ia memaparkan kesiapan 82 ribu personel PLN di seluruh Indonesia untuk memonitor lokasi-lokasi penting khususnya tempat ibadah pada H-7 maupun H+7. Tak hanya itu, 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah disiapkan di seluruh Indonesia untuk memastikan kenyamanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.
Melaporkan secara khusus kondisi kelistrikan di Jawa Timur, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo menyampaikan kesiapan PLN untuk mengamankan aset kelistrikan yang menyuplai 13,7 juta lebih pelanggan di Jawa Timur.
“Beban puncak kami di kisaran 6.288 MW sementara daya mampu pasok 10.000 MW. Untuk kondisi lebaran biasanya terjadi pengurangan hingga 25-30% justru cadangan akan tambah besar karena industri tutup, secara pasokan kecukupan,” terang Agus.
Mengantisipasi fenomena cuaca ekstrim di sebagian wilayah Jawa Timur PLN juga mengimbau dan terus mengedukasi masyarakat mengenai keselamatan ketenagalistrikan dan potensi bahaya yang ditimbulkan.
Mengapresiasi upaya dan kesiapan PLN di Jawa Bali maupun Jawa Timur khususnya, Ketua Tim Kunspek Komisi VII DPR RI, H. Dony Maryadi Oeken mengharapkan PLN tetap konsisten dan komitmen menjaga keandalan tanpa adanya kegiatan pemeliharaan hingga hari siaga yang telah ditentukan berakhir.
(gas)