Kunjungi Acara Pra-Nikah, Mustari Siara Terjebak Banjir Besar New York yang Mencekam

oleh
Kawasan Ithaca Street Elmhurst Queens sempat terendam banjir 2 meter. Tapi setelah 4 jam, air surut total.

NEW YORK | DutaIndonesia.com – Sama dengan cerita Vanny Tousignant, diaspora asal Indonesia lain di New York, Amerika Serikat, Mustari Siara, juga merasakan kengerian yang sama saat badai Ida disertai banjir besar melanda wilayah berjuluk kota dunia itu pada Rabu (1/9/2021) malam. Bahkan, Mustari yang asal Sulawesi Selatan, tengah dalam perjalanan menuju tempat saudaranya yang hendak menggelar pernikahan pada Sabtu 4 September 2021 besok, saat badai melanda. Kediaman saudaranya itu berada di pinggir pantai.

Saat dalam perjalanan menuju lokasi hujan mulai turun. Semakin lama semakin deras. Bahkan disertai angin sangat kencang. Susana terasa mencekam. Mustari dan temannya sempat terjebak di kecamuk badai dan banjir besar di New York.

“Saat itu kami menuju tempat saudara untuk acara pra-pernikahan. Acara pernikahannya sendiri diadakan pada Sabtu besok. Di lokasi sudah ada both-both dan kami senang saja di sana. Tapi saya sudah punya firasat tidak baik sebab saya lihat kok ada air, tapi saya diam saja, khawatir yang lain panik. Tapi kemudian, saya mengajak teman-teman agar segera pulang,” kata Mustari Siara kepada DutaIndonesia.com, Jumat malam.

Saat keluar rumah saudaranya yang hendak menggelar hajatan tersebut, mobil yang ditumpangi Mustari Siara dan temannya sudah mulai terjebak kemacetan. Mobil di depannya mengular dengan lampu berkedap-kedip. Polisi terlihat di mana-mana mengatur arus lalu lintas. Sebagian juga menutup jalan karena banjir semakin besar. Peringatan terjadinya bahaya banjir besar terus terdengar di berbagai platform yang dimiliki oleh Mustari Siara.

Mereka kemudian memutuskan untuk mencari jalan tikus untuk pulang menuju ke kediamannya di kawasan Queens. Saat itu Mustari harus mengecek kondisi keluarganya yang tinggal di sejumlah tempat. Mereka memberi kabar, bahwa sejauh itu semua dalam kondisi aman. Hanya yang tinggal di bagian basement yang tenggelam karena air memenuhi bagian bawah gedung-gedung pencakar langit di Kota New York.

“Tapi alhamdulillah saudara-saudara saya selamat. Mereka tinggal di lantai dua. Memang yang tergenang banyak ditemukan di basement (ruang bawah tanah). Namun sejauh ini saudara sesama WNI belum ada kabar yang menjadi korban. Sejauh yang saya pantau dari grup-grup WA (what’sapp) dan alat komunikasi lain, tidak ada korban WNI. Saya salut kepada KJRI New York yang memberi respon cepat, memberi informasi cepat, di tengah bencana ini,” kata Mustari, yang mantan aktor saat tinggal di Indonesia, ini.

Yang membuat kagum, kata Mustari, ternyata sesampai di Queens, tempatnya tinggal, tak ada air sama sekali. Air bah sudah langsung hilang dari lokasi tempat tinggalnya di Ithaca Street Elmhurst Queens. Semula, saat banjir melanda, kawasan Queens sempat banjir setinggi dua kaki.

“Itu jam 10.30 malam. Selanjutnya jam 02.00 sudah surut total. Tak ada air sama sekali,” katanya.

Hal itu bisa jadi, kata dia, pertama, karena lokasi Queens berada di ketinggian sehingga air bisa segera mengalir ke daerah bagian bawah. Kedua, karena adanya gorong-gorong besar yang menjadi satu dengan subway. Selama banjir sebagian besar kereta tidak bisa beroperasi, kecuali yang berada di daerah yang tinggi.

“Saya kagum sebab air cepat sekali hilang. Padahal, hari Kamis kita masih dilarang keluar rumah. Apalagi bepergian. Tapi tetap saja banyak yang bepergian,” katanya. (gas)