JAKARTA | DutaIndonesia.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengundang pegawai dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan melakukan pendekatan profesi sesuai regulasi, guna mencapai target – target yang telah ditetapkan.
“Cakupan tugas KemenkopUKM itu sangat besar, dimana 60% perekonomian RI itu tergantung pada UMKM, meski ada 22 K/L yang memiliki program UMKM namun KemenkopUKM menjadi pemimpin dalam pengembangan UMKM,” kata MenkopUKM dalam acara Kopi Daring dengan pegawai di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta, Senin (23/8/2021).
Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan pada pegawai KemenkopUKM berupa Satya Lencana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun, serta pemberian beasiswa pada pegawai KemenkopUKM.
Menteri Teten, pegawai dilingkungan KemenkopUKM agar juga bisa menjadi fasilitator yang baik, regulasi dan kebijakan yang implementasinya melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan UMKM dan koperasi.
“Harapannya pegawai KemenkopUKM bisa menjadi berwibawa, mampu tumbuh berkembang dan mendapat apresiasi dari pihak lain,” katanya.
Untuk itu, pengembangan SDM di lingkungan KemenkopUKM akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja, motivasi kerja, integrasi pribadi maupun lembaga.
“Terlebih saat ini perubahan terjadi sangat dinamis, kita harus mampu mengantisipasinya bahkan bisa menjadi inovator,” ujar MenkopUKM.
Di waktu yang sama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menambahkan, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM, menawarkan penghargaan bagi pegawai yang nenjadi agen perubahan dilingkungan kerja dan juga beasiswa bagi pegawai di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM yang ingin mengembangkan kompetensi diri.
“Dalam kesempatan ini ada 5 pegawai yang mengusulkan dari berbagai unit kerja kedeputian yang akan mendapatkan penghargaan. Perdana di tahun ini kami juga memberikan beasiswa, dan alhamdulilah mereka diterima di Universitas Indonesia. Kami rencakanakan di tahun depan juga akan diadakan kembali dan juga ditingkatkan,” tutup Arif.
Dorong Untuk Lebih Produktif
Menteri Teten juga menjelaskan, meskipun UMKM memiliki keunggulan 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) perekonomian RI, dengan persentase yang dinilai belum cukup produktif, hal ini dikarenakan jumlah populisi usaha yang merupakan pelaku UMKM mencapai 99,9%.
“Harusnya bisa lebih besar lagi kontribusinya, makanya kita menargetkankan kontribusi UMKM sebesar 65% pada 2024 nanti, dengan cara fokus pada kegiatan produksi dan peningkatan daya saing UMKM,” kata Menteri Teten.
Persentase yang relatif masih rendah juga terlihat pada kontribusi ekspor, dimana sumbangan UKM terhadap ekspor baru mencapai 14%, dan ditargetkan menjadi 17% pada 2024.
Rasio kewirausahaan juga dinilai masih rendah, baru 3,47% atau tertinggal dibandingkan negara sesama ASEAN seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
“Kita berharap rasio kewirausahaan bisa menjadi 4% pada 2024. Angka 4% itu merupakan persentase minimal bagi sebuah negara untuk dikatakan sebagai negara maju,” ujar MenkopUKM.
Menteri Teten menambahkan, ada tugas yang tidak penting yaitu menyiapkan UKM masa depan atau sering disebut sebagai UKM masa depan, dimana UKM ini sudah masuk dalam industri pasok nasional maupun global.
“UKM masa depan adalah UKM yang memiliki latar belakang dan model bisnis yang bagus, dan menguasai teknologi,” pungkas Teten. (bej)