SURABAYA|DutaIndonesia.com – Kontribusi sumber daya manusia (SDM) terhadap peningkatan produktivitas pertanian sangatlah signifikan, bahkan dapat mencapai 50%. Oleh karena itu pengelolaan mutu SDM pertanian menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Selain SDM, faktor pengungkit produktivitas lain yang tidak boleh ditinggalkan adalah faktor inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, serta kebijakan peraturan perundangan termasuk kearifan lokal, yang masing-masing kontribusinya sekitar 25%.
Pentingnya faktor SDM dalam pembangunan pertanian tersebut mengemuka dalam acara yudisium semester gasal 2021-2022 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), di Poncowaliko Green Tower, Jl. Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya, Jumat siang (25/2/2022).
Dalam moment istimewa tersebut sebanyak 18 lulusan calon entreprenuer muda Prodi Agribisnis diyudisium bersama lulusan dari Prodi Agroteknologi dan Magister Agribisnis. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi (3.85) diraih oleh Imelda Ayu Rahmadani dengan masa studi 3.5 tahun.
Kaprodi Agribisnis UWKS, Ir. Erna Hariyanti, M,MA, dalam sambutannya, antara lain mengatakan bahwa tantangan era industri 4.0, bahkan sudah menginjak 5.0, sudah merambah ke sektor pertanian. Oleh karena itu perlu ada kemampuan dan kemauan untuk melakukan regenerasi pelaku kegiatan pertanian yang lebih melek teknologi.
Tujuannya agar mereka dapat merespons transformasi pertanian di era digitalisasi. Kesanggupan beradaptasi, berpikiran terbuka dan achievement-oriented sangat diperlukan untuk pengembangan pertanian di era digitalisasi menuju pertanian milenial.
“Mahasiswa pertanian sebagai bagian integral dari petani milenial memiliki peranan yang penting dan strategis terutama dapat menggerakkan dan memberdayakan para generasi milenial agar tertarik aktif sebagai petani milenial. Ini sangat penting karena petani milenial mempunyai peran penting untuk melanjutkan pembangunan sektor pertanian yang membutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” katanya.
Perubahan paradigma dan tuntutan zaman yang berkembang cepat, telah direspons secara positif oleh Prodi Agribisnis yang merupakan satu dari tiga program studi (Agroteknologi dan Magister Agribisnis) di lingkungan Fak. Pertanian UWKS dengan membekali ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian terkini.
Tujuannya agar para lulusan tidak hanya mengenal dan terampil di bidang maupun teknologi budidaya yang berorientasi pada peningkatan produksi pertanian, tetapi secara holistik bisa menjadi motivator, dinamisator, dan pioner pembangunan pertanian milenial.
Melalui kurikulum merdeka Belajar Kampus Merdeka yang aplikatif dan melalui kolaborasi dengan para praktisi dari berbagai kalangan institusi dan dunia usaha, memberikan peluang kepada para lulusan untuk memiliki kompetensi yang komtetitif dan memotivasi para lulusan untuk tidak menjadi job seekers tetapi lebih mampu menjadi job creators baik sebagai Milenial Entreprenuer maupun professional carier. (ono)