JAKARTA | DutaIndonesia.com – Suasana haru mewarnai kepergian 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipecat gegara tidak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) alih status menjadi ASN, Kamis 30 September 2021. Tampak di antara mereka saling berangkulan untuk merasakan hari terakhir di tempatnya mengabdi untuk bangsa dan negara sebagai pegawai komisi antirasuah.
“Lihat-lihat itu, kali terakhir kita masuk gedung ini.” M. Praswad Nugraha tak kuasa menahan haru, kemudian merangkul pundak Lakso Anindito, koleganya yang juga harus tersingkir gegara TWK.
Kedua penyidik KPK itu lantas tercenung memandang lobi Gedung Merah Putih KPK. Momen itu jadi kali terakhir mereka menginjakkan kaki karena dipecat pimpinan KPK.
Perpisahan mereka tidak manis. Untuk bisa masuk Gedung Merah Putih KPK saja, mereka terpaksa harus melalui pintu Rumah Tahanan Negara (Rutan) K4 atau bagian belakang gedung karena sudah tidak mempunyai akses lagi. Selain itu, sepanjang jalan Kuningan Persada IV pun sudah diblokade polisi.
Suasana haru mengiringi langkah kepergian 57 pegawai KPK. Tangis pecah dalam pertemuan di ruang perpustakaan yang terletak di lantai dasar. Para pegawai yang telah diangkat sebagai ASN menemani 57 orang itu hingga keluar gedung. Lambaian tangan simbol perpisahan tak luput dari momen sendu tersebut.
Penyidik KPK, Herbert Nababan, yang paling rapi di antara puluhan pegawai tersebut karena mengenakan jas, berkelakar: “Saya pakai jas ini niatnya mau ketemu Firli terakhir kali, tapi enggak terjadi.” Yang dia maksud adalah Firli Bahuri–Ketua KPK.
Pimpinan KPK– Firli Bahuri Cs– memang tak menemui puluhan pegawai yang sudah bekerja selama bertahun-tahun yang kemudian dipecat itu. Firli dan empat pimpinan lembaga antirasuah lainnya berada di lantai 15 Gedung KPK.
Mengutip CNNIndonesia.com, berdasarkan informasi dari Plt. Juru Bicara KPK, Ipi Maryati Kuding, Firli bersama empat pimpinan KPK lainnya sedang berada di Gedung Merah Putih. “Semua pimpinan di kantor hari ini, terjadwal kegiatan dengan internal,”tutur Ipi.
Sebanyak 57 pegawai KPK tersebut dijemput oleh elemen masyarakat sipil di lobi Gedung Merah Putih. Secara beriringan mereka berjalan kaki ke Gedung Pusat Edukasi Anti-Korupsi yang berjarak kurang lebih 500 meter.
“Jangan diam!” teriak Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII), Usman Hamid, membelakangi kantor Firli Bahuri Cs.
“Lawan!!!” sahut puluhan pegawai tersebut.