Virtual Talk 27th Esther House of Beauty: Kulit Sehat Menawan Adalah Investasi

oleh
dr Silvia Lerick Dasilva

Siapa pun ingin tampil menawan. Kulit bersinar, dan penampilan pas. Kulit sehat dan menawan itu tidak bisa diperoleh dengan begitu saja. Perlu dirawat secara baik dan benar. Ada yang lebih memilih pakai skin care saja, tapi ada pula yang lebih fanatik dengan perawatan. 

Oleh Ony Yoelyana

DALAM acara “Virtual Talk 27th Esther House of Beauty”, Kamis (21/10/2021), dua peserta acara, yaitu Tesa dan Claudia, punya pilihan berbeda. Tesa, 25, lebih memilih skin care. Ia beralasan ogah sakit kalau harus melakukan perawatan di klinik. Pertimbangan biaya yang jauh lebih mahal, juga membuatnya enggan perawatan.

“Saya lebih semangat memilih skin care. Mau yang baru launching atau pun yang sudah lama. Tinggal cari reviewnya di google, kemudian hunting di marketplace. Apalagi kalau ada promo, whaaa… menyenangkan banget belanja skin care,” katanya menyiratkan kegirangan.

Sementara Claudia, 26, lebih antusias melakukan perawatan di klinik. Ia berargumen, skin care itu sangat ribet. Produk yang harus dibeli pun cukup banyak macamnya, banyak syarat pemakaiannya pula.
“Lebih nyaman perawatan di klinik, lebih jelas fungsi dan manfaatnya. Tahapan perawatannya bikin saya ketagihan. Dan kulit saya juga bisa lebih rilaks,” ujarnya. 

Nah, lebih penting mana treatment atau produk skin care? Menurut dr Silvia Lerick Dasilva, yang menjadi pembicara ahli di acara tersebut, skin care saat ini berkembang sangat pesat. Kalau dulu cuma berkutat di jenis pembersih, penyegar, krim pagi, krim malam, sekarang ini jauh melebihi produk-produk dasar tersebut. 

Branch manager Esther House of Beauty Surabaya dalam Virtual Talk ini mengatakan, skin care bukan merupakan sebuah kebutuhan mengikuti tren yang sedang viral saja. Tapi ia mengingatkan skin care itu harus menjadi rutinitas harian yang penting demi menjaga kulit tetap sehat.

Bagaimana ciri kulit sehat itu? Menurut Silvia, penampakannya halus, tidak bergelombang, tidak bolong-bolong, diraba terasa halus, lembut, kenyal dan terhidrasi dengan baik, tidak ada pecah-pecah karena terlalu kering, dan warna merata.

“Pokoknya kulit yang sehat terasa nyaman. Tidak ada sensasi yang bikin kulit tidak nyaman. Dan kulit yang cantik itu tidak melulu kulit putih. Kesadaran akan kulit sehat mulai bergeser. Kulit yang cantik itu ya kulit yang sehat,” katanya.

Skin care itu menjadi penting, karena kulit terekspose macam-macam. Faktor intrinsik dan ekstrinsik memicu penuaan kulit. Secara alami kulit akan menua sesuai waktunya. Ketika produksi kolagen dan elastin menurun, maka kulit akan muncul garis, kerutan, kelopak mata kendur, dan pipi cekung, bisa pula karena genetis. 

Sedangkan penuaan ekstrinsik dipengaruhi faktor gaya hidup eksternal. Iklim tempat tinggal, paparan sinar matahari, tingkat stres, diet, dan konsumsi alkohol, gula, merokok atau minum pil kontrasepsi, sering begadang, dll.

Silvi mencontohkan seorang pengemudi truk 69 tahun yang pekerjaan mengemudinya dijalani selama 28 tahun. Tanpa perlindungan skin care; dalam hal ini tabir surya, –tampak dalam gambar di bawah ini–, wajah yang dekat dengan jendela truk, terlihat lebih turun, kendur, lebih kasar teksturnya dan lebih buruk kondisinya. 

Tanpa perlindungan skin care; dalam hal ini tabir surya, wajah yang dekat dengan jendela truk, terlihat lebih turun, kendur, lebih kasar teksturnya dan lebih buruk kondisinya. 

Sedangkan bagian wajah satunya yang tidak langsung terpapar faktor ekstrinsik, terlihat kerut lebih halus, kendur dan turun masih tampak lebih baik. Kendati begitu, ia mengingatkan, tidak semua problem kulit dapat ditangani dengan hanya penggunaan skin care.

No More Posts Available.

No more pages to load.