JEDDAH|DutaIndonesia.com – Jamaah umrah asal Indonesia diperkirakan sudah mulai mengalir ke Tanah Suci bulan November 2021 depan. Saat ini tengah dilakukan persiapan untuk menyambut kedatangan tamu Allah tersebut setelah cukup lama vakum gegara pandemi Covid-19. Salah satu yang dilibatkan adalah PCI Muslimat Nahdlatul Ulama Arab Saudi.
Wakil Ketua Muslimat NU Arab Saudi, Rufinah Suryadi, saat dihubungi DutaIndonesia.com dan Global News di Jeddah, Rabu (20/10/2021), membenarkan sekarang di KJRI Jeddah tengah dilakukan proses persiapan untuk menyambut jamaah umrah asal Indonesia. Rufinah yang suaminya bekerja di KJRI juga membenarkan Muslimat ikut terlibat dalam proses tersebut.
Sementara untuk WNI yang sudah tinggal di Arab Saudi, kata Rufinah, sudah lancar. Termasuk anggota Muslimat NU juga sudah mulai melakukan ibadah umrah. “Jamaah Umrah dari Indonesia bulan depan sudah bisa masuk. Sedang WNI di sini, sudah lancar,” kata Rufinah.
Dia juga mendapat kabar Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan ke Arab Saudi akhir bulan Oktober ini. “Dalam rangka tugas mempersiapkan umrah ini,” katanya.
Syarat umrah sepengetahuan Rufinah harus sudah vaksin dua kali. Selain itu juga harus menunjukkan buktinya di aplikasi Tawakkalna yang terintegrasi dengan aplikasi milik Kementerian Kesehahan RI PeduliLindungi. “Ya, barkodenya bisa dibaca Tawakkalna,” katanya.
Sementara itu, AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia), menggelar Mukernas di Kampung Maghfirah Bogor Jawa Barat, Rabu 20 Oktober 2021 dan Kamis 21 Oktober 2021, untuk menghadapi dibukanya umrah. Dirut Atria Tour & Travel, Zainal Abidin SE, yang hadir dalam acara Mukernas itu, mengatakan, pihaknya optimistis jamaah umrah asal Indonesia bisa segera diberangkatkan.
“Semoga saja mulai besok atau bulan depan. Kemungkinan itu ada, tapi sementera ini masih prediksi. Dan kami tidak berani berspekulasi, khususnya bila ke jamaah, sehingga kami harus hati-hati bila memberi pernyataan. Meski demikian kami tetap optimistis,” katanya.
Zainal yang juga anggota Dewan Kehormatan AMPHURI ini, mengatakan, dalam Mukernas, banyak peserta menanyakan, sejak muncul pemberitaan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa hari lalu sampai saat ini belum ada perkembangan apa pun yang bersifat ketetapan formal dari Pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia. Misalnya, yang banyak dipertanyakan, soal link barcode terkait vaksin, yang beberapa waktu lalu disebut belum terkoneksi dengan aplikasi Tawakalna milik Arab Saudi. “Semoga semua spekulasi dan harapan itu menjadi realita. Yang jelas kami optimistis,” kata Zainal.