30 Kabupaten/Kota Nol Kematian Covid-19, Terendah Selama Pandemi di Jatim

oleh

Tiga Respon

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, terdapat beberapa hal yang membuat bertambah rendahnya kematian di Jatim. Yaitu adanya kemampuan respon yang adequate. Respon ini dibagi tiga yaitu kapasitas tracing yang cukup, ditunjang jumlah testing yang memadai mencapai 170 ribu per minggu, serta positivity rate yang rendah mencapai 0,49%/minggu.

“Dampaknya kasus-kasus terkonfirmasi positif bisa ditemukan lebih awal, sehingga isolasi bisa cepat dilakukan, dan kemungkinan kasus-kasus menyebar pada orang berisiko tinggi bisa dihambat. Dengan demikian kematian bisa ditekan,”papar Mantan Mensos RI.

Selanjurnya, jelas Khofifah tracing yang tinggi di Jatim sudah diangka 22,52 rasio kontak erat/kasus konfirmasi membuat kasus-kasus terkonfirmasi bisa direm, supaya tidak menulari kepada mereka yang berisiko tinggi atau komorbid. Sehingga mereka tidak tertular Covid-19 dengan gejala berat. 

Selain itu, lanjut Khofifah, BOR RS yang cukup rendah bahkan menurut RS On line Kemenkes RI per tanggal 9 Oktober 2021 menunjukkan BOR  ICU Covid-19 komulatif Jawa Timur tercatat  7 %, Isolasi 4 % dan RS. Darurat Covid-19 tercatat  2 %.  Sebagaimana diketahui sesuai standar dari WHO (organisasi kesehatan dunia) bahwa  BOR harus dibawah  60%. Dengan demikian maka BOR di Jawa Timur baik ICU, Isolasi maupun RSDC sudah sangat jauh dibawan rekomendasi WHO yaitu dibawah 60 %.

Meski demikian, Khofifah tidak pernah berhenti mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi.  Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes dan percepatan vaksinasi  menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.

“Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan do’a terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim.

“Sekali lagi Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Saya mohon mari jaga bersama, jangan lengah, jangan kendor,” pungkasnya. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.