Air Telaga Sarangan Surut, Hanya Andalkan Air Terjun Tirtosari

oleh

MAGETAN|DutaIndonesia.com – Volume air di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, saat ini surut. Otomatis permukaan air di telaga menurun hingga menyerupai pantai. 

Daratan yang sebelumnya selalu tertutup air tersebut tampak jelas menyisakan bebatuan kecil hingga besar. 

Fenomena ini selalu terulang setiap musim kemarau tiba. Lantas sumber utama pemasok air kedalam telaga sarangan ini sebenarnya dari mana? 

Selain tadah hujan sumber utama air Telaga Sarangan berasal dari mata air Gunung Lawu bernama air Terjun Tirtosari yang berada pada sisi selatan gunung Lawu. Bila musim kemarau seperti ini debitnya kecil sehingga tidak mampu untuk tetap memenuhi luas telaga yang kurang lebih 30 hektare dengan kedalaman kurang lebih 28 meter tersebut. 

Beberapa tahun ini selain sebagai tempat wisata telaga yang utamanya digunakan untuk penampungan air bagi pertanian dibawahnya ini tidak lagi mampu menampung air untuk mencukupi kebutuhan pertanian akibat adanya penurunan kapasitas tampungan akibat sedimentasi. 

Diceritakan Gianto warga Sleman Jogjakarta, dahulu pernah tinggal Sarangan, sedimentasi di telaga sarangan sudah cukup parah saat ini dibandingkan 5 tahun lalu Ia pas masih tinggal. 

” Sekarang ini sedimentasinya parah hanya dalam beberapa tahun saja. Sedimentasi berasal dari erosi tanah pegunungan ditambah dengan sampah dari aktifitas pariwisata yang menimbulkan endapan di dasar telaga,” katanya kepada nusadaily.com, Sabtu, (16/10/2021). 

Seperti tampak pada sisi selatan telaga, lanjutnya, mengalami pendangkalan parah. Perahu boat pun akan kandas bila nekat lewat. Kondisi telaga mengering hingga muncul daratan bahkan banyak sampah di tepian. 

” Sudah saatnya telaga dinormalisasi, agar bisa menampung air lebih banyak demi kecukupan dan ketahanan air bagi para petani di bawahnya. Jika mengandalkan sumber utama dari air terjun tirtosari tidak akan cukup saat kemarau ini,” pungkasnya. (ndc/nto)