Arab Saudi Buka Pintu Umrah Jamaah Indonesia, Ini Harapan Biro Penyelenggara Umrah

oleh


SURABAYA|DutaIndonesia.com – Para biro penyelenggara ibadah umrah bersyukur Arab Saudi membuka lagi pintu umrah untuk jamaah Indonesia. Mereka menunggu kepastian dan detail regulasinya agar segera bisa memberangkatkan jamaah.

Direktur Haji Umrah PT Annur Maknah Wisata (PT Anamta Tour) Hj Maria De Vega termasuk yang menunggu kepastian dari Arab Saudi dan Kementerian Agama RI.

“Masih menunggu pak. Karena tanggal pembukaannya belum dipastikan. Kami cek ke musasah Saudi semalam (Sabtu malam) masih belum ada kabar dari Kementerian Haji Umrah. Dari pihak maskapai Saudi Airlines juga infonya belum ada kabar dari pusat,” ” kata Maria Minggu 10 Oktober 2021.

Maria masih melihat kabar ini kemungkinan baru sebatas lingkup kementerian luar negeri Indonesia dan Arab Saudi saja. Namun demikian pihak penyelenggara umrah masih ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan agar regulasi umrah tidak memberatkan jamaah.

“Kami dari penyelenggara mencatat kemarin dari press briefing bahwa masih ada karantina 5 hari. Ini yang menjadi pertanyaan, karena dari yang sudah berangkat dari negara lain, selama sudah lengkap vaksin dari daftar yang disetujui Arab Saudi bisa langsung umrah. Tapi kok Indonesia dibedakan?” katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya berharap agar  pemerintah mempertimbangkan aturan karantina kedatangan dari luar negeri. Yakni  karantina 8 hari yang rencananya diubah menjadi 5 hari. “Aturan ini tentunya masih memberatkan jamaah,” ujar Maria.

Sementara soal harga yang kabarnya Rp 26 juta, hal itu masih berupa estimasi. Sebab belum termasuk karantina dan protokol kesehatan lain. Artinya masih menunggu semua regulasi dari Arab Saudi.

Sedang soal vaksin sudah dijalankan. “Yang belum nanti booster. Info dari pemerintah kalau memang saat dibukanya umrah masih dibutuhkan booster, tentunya akan difasilitasi oleh pemerintah. Jadi insya Allah aman,” katanya.

Soal sertifikat vaksin Indonesia yang belum ada barcode  juga masih jadi masalah di Arab Saudi. “Kami dan juga Konjen RI di Arab Saudi sudah laporan ke Kemenkes RI agar sertifikat vaksin diperbaiki supaya bisa terbaca di Saudi,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.