Berkat BNI & Berkah Kelapa, Kopwan Srikandi Sukses Ekspor Gula Semut dan VCO

oleh

Budaya Menabung

Unit simpan pinjam berjalan. Untuk menjaga stabilitas koperasi, Sri mengajak seluruh anggota membudayakan menabung. Masing – masing anggota dihadiahi sebuah kaleng. 

Dalam tiap pertemuan, tabungan dibuka dan dimanfaatkan untuk menyetor simpanan wajib Rp 2.000. Setiap bulannya rata-rata anggota dapat menabung Rp 20.000 sampai Rp 100.000. “Bagi mereka tidak terasa, tabungan itu bisa untuk bayar simpanan wajib dan simpanan sukarela,” jelasnya.

Terobosan itu membuat modal koperasi semakin kuat, simpan pinjam sehat, jumlah anggota pun terus meningkat menjadi 208 orang. Kopwan Srikandi lalu merambah bidang produksi gula kristal, minyak goreng, dan VCO. “Setelah didorong oleh pemerintah, akhirnya kami mengurus legalitas dan resmi berbadan hukum pada 2014,” jelas Sri.

Sejak saat itu Kopwan Srikandi memantapkan diri untuk menjadi agen pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya lokal. Selain konsentrasi mensejahterakan anggota, koperasi juga berorientasi memberdayakan para petani kelapa yang tersebar di sejumlah kecamatan. 

Tidak hanya di Kabupaten Purworejo, melainkan juga Kabupaten Kebumen, Kabupaten Ciamis (Jawa Barat), Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Wonosobo. 

“Sekarang kami sudah memiliki 2.750 petani kelapa bersertifikasi Organik EU dan USDA-NOP,” jelasnya.

Ekspor Meluas

Saat ini rata-rata per bulan Kopwan Srikandi dapat memproduksi 225 ton gula semut, 5 ton VCO, 10 ton minyak goreng dan Gula Kelapa Syrup 12 ton. Pemasarannya menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara. Bersama Kopwan Srikandi, impian Sri terwujud. Dalam waktu yang singkat, ribuan petani kelapa di berbagai kecamatan dan kabupaten, terberdayakan.

Produk-produk yang dihasilkan, berupa VCO dan gula semut pun mampu menembus pasar ekspor.

Negara tujuan ekspornya pun terus bertambah luas. Jika selama ini pasar Australia,  Srilanka, India, Rusia dan Belanda. Sementara di Benua Amerika juga mencapai Kanada. 

Ekspornya dalam bentuk curah dan tak lama lagi produk turunan dari kelapa ini masuk pasar Amerika Serikat, setelah merampungkan beberapa persyaratan administrasi untuk bisa masuk ke negeri Paman Sam.

“Saat ini kami sedang komunikasi ke USFDA (United Stated of Food and Drug Administration -red) agar kami menjadi member Amazon yang akan menjualkan produk kami di pasar Amerika Serikat. Kami sudah impor botol sebanyak 28.500 buah, sehingga ketika ada pesanan kita sudah siap,” tambah Sri. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.