Bipih Naik, Calon Jamaah Pamekasan Antusias Lunasi Biaya Haji

oleh
Dr H Mawardi Kakan Kemenag Pamekasan
Dr H Mawardi, Kepala Kantor Kemenag Pamekasan
YouTube player

PAMEKASAN| DutaIndonesia.com – Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap 1 sudah dimulai sejak 10 Januari hingga 12 Februari 2024. Sementara tahap 2 mulai 5 Maret hingga 26 Maret 2024. Bipih yang harus dibayar calon jamaah haji Embarkasi Surabaya sebesar Rp 60.526.334. Sedangkan untuk petugas haji daerah atau pembimbing sebesar Rp 97.890.448.

Meski Bipih untuk jamaah Embarkasi Surabaya paling tinggi dibanding embarkasi daerah lain, ternyata para calon jamaah haji antusias melakukan pelunasan. Setidaknya hal itu terlihat dari calon jamaah haji di Kabupaten Pamekasan.

“Pelunasan Bipih bagi calon jamaah Pamekasan tahun ini tidak ada masalah. Malah mereka antusias. Lebih tinggi tahun ini dari pada tahun 2023 lalu. Kalau tahun 2023 sampai tahap 4 pelunasannya, tapi kalau tahun ini tahap pertama hingga hari ini sudah hampir 50% yang mendaftar (pelunasan),” kata Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Dr H Mawardi, kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu (17/1/2024).

Mawardi mengatakan syarat pelunasan kali ini harus istitho’ah kesehatan. Artinya, calon jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan dulu. Setelah dinyatakan sehat baru memenuhi istitho’ah siap untuk diberangkatkan ke Tanah Suci. “Kemudian baru bisa melunasi biaya haji, ini sudah 50% di tahap pertama. Jadi antusiasnya lebih tinggi tahun ini dari pada tahun lalu,” ujarnya.

Melihat besaran Bipih yang harus dibayar calon jamaah ada kenaikan Rp 3,5 juta, tapi hal itu tidak berpengaruh. Karena itu jumlah calon jamaah yang berangkat dan lunas Bipih dipastikan 1.425 orang untuk Pamekasan. Lebih banyak dari tahun lalu yang jumlahnya 1.200 jamaah.

“Antusiasme tinggi masyarakat itu karena kita sosialisasikan bahwa kesempatan haji itu baru 1 kali dan harus dimanfaatkan betul sehingga meskipun menunda tahun depan, dengan asumsi barangkali Bipih bisa turun, itu pun tidak menjamin bahwa biaya haji akan turun, apalagi faktor kesehatan yang sepuh-sepuh,” katanya.

Untuk itu, kata dia, Kemenag dalam beberapa kesempatan setelah pelaksanaan haji 2023 mengimbau bagi yang sudah terpanggil berangkat tahun 2024 untuk segera melakukan persiapan termasuk melakukan pelunasan biaya haji. Artinya jangan sampai menunda lagi, sehingga bila ada kenaikan Bipih nantinya diharapkan melakukan antisipasi dengan cara menyicil setiap bulan.

“Misalnya biaya tetap sama. Ya, mohon dicicil tambahan dari yang Rp 25 juta itu. Dan ini yang banyak dilakukan oleh jamaah. Karena itu, meski naik, antusiasnya luar biasa. Yang penting mensosialisasikan teknis menabung kemudian tidak ada kemungkinan turun biaya, termasuk faktor kesehatan,” katanya.

Mawardi juga membenarkan ada wacana penggabungan dan pendampingan porsi jamaah haji. Hanya saja, kata dia, belum ada peraturan resminya dari Kemenag Pusat.

“Kami yakin itu akan ada sepertinya. Cuma nanti tinggal nunggu peraturan resmi dari Kemenag RI. Kedua, menunggu sisa kuota yang tidak terpenuhi, misalkan masih ada kuota yang tidak terpenuhi, ini akan diberikan kepada pendamping atau penggabungan, sambil nunggu keputusan resmi Kemenag RI,” ujarnya.

Dia mengatakan sosialisasi masalah ini sudah ada sejak tahun 2023. Namun baru tahun ini setelah ada desakan dari beberapa pihak akan pentingnya pendamping bagi jamaah lanjut usia tersebut.

“Sudah mulai disampaikan wacana proses pendampingan dan sudah disosialisasikan. Penggabungan misalkan suami istri itu penggabungan, selain itu tidak ada. Kalau pendampingan itu bisa suami didampingi istrinya, bisa orang tua didampingi anak, bisa anak didampingi bapaknya,” katanya. (mas)

No More Posts Available.

No more pages to load.