BANGKALAN|DutaIndonesia.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa blusukan hingga ke Dusun Sambas, Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Hal itu sebagai bagian dari upaya menemukenali produk-produk khas daerah yang memiliki keunggulunan kompetitif dan komparatif.
Menurut Khofifah, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memegang peran penting dalam memulihkan ekonomi nasional, khususnya di Jawa Timur di era digital saat ini.
Di dusun tersebut, Khofifah mengajak pelaku UMKM setempat bisa segera migrasi ke ekosistem digital. Menurut Khofifah, transformasi digital membuka peluang bagi UMKM untuk tumbuh lebih cepat dan menjangkau pasar yang lebih luas.
“Di era society 5.0 seperti sekarang ini, masuk ke ekosistem digital adalah sebuah keharusan. Bukan pilihan agar bisa bertahan dan berkembang,” ungkap Khofifah saat berkunjung ke Pengrajin produk berbahan baku benang agel di Desa Kelbung, Kec. Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, Kamis (4/11/2021).
Sebagai informasi, Dusun Sambas, Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan didiami warga terdampak kerusuhan ‘Sambas’ yang terjadi tahun 1999 silam.
Sejak tahun 2000, sedikitnya ada 370 kepala keluarga yang mendiami wilayah tersebut yang merupakan lahan milik Perhutani. Saat ini warga dusun tengah mengajukan permohonan hak milik lahan kepada pemerintah.
Pemprov Jatim, kata dia, akan terus mendorong UMKM agar dapat naik kelas, yaitu dengan cara, pemberian literasi digital; mendorong dan membantu solusi untuk menyiapkan kapasitas produksi; mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk; dan membuka akses pasar bagi para pelaku UMKM.
Khofifah menyebut, dengan migrasi ke ekosistem digital maka berjualan dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Dengan begitu, omzet yang diperoleh pelaku UMKM pun dapat semakin besar karena tidak adanya batasan wilayah dan waktu.