Selain melakukan kolaborasi di dalam negeri, PT PLN (Persero) juga menjalin kerjasama global untuk mewujudkan net zero emission 2060 di Indonesia. PT PLN juga menandatangani 10 Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 dengan enam startup terkemuka yang tergabung dalam program “Connext Powered by PLN” di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
Oleh Gatot Susanto
SALAH satu langkah penting dalam membangun ekosistem bisnis energi yang inovatif dan ramah lingkungan di Indonesia.adalah mem-backup startup yang dikelola putra-putri di tanah air maupun di luar negeri. Perusahaan energi besar di dunia juga mengalokasikan sebagian investasinya untuk mendukung perusahaan rintisan tersebut guna mewujudkan dunia yang lebih baik dengan iklim bisnis yang berkelanjutan.
“Seperti Shell di Belanda mendukung startup di Kanada. Sebanyak 10 juta dollar diberikan kepada Aurora, salah satu startup di Kanada. Begitu pula Exxon Mobile, dan perusahaan lain, sudah melakukan investasi untuk berbagai startup energi, khususnya hidrogen, di Amerika,” kata Dr Natarianto Indrawan, peneliti energi baru terbarukan asal Indonesia di Amerika Serikat dikutip dari Global News, Rabu kemarin.
Tujuannya, kata dia, agar lebih awal untuk melangkah mewujudkan program tersebut. Dan setelah start up itu jadi dan berkembang besar akan membuat return terbaik dengan nilai beratus-ratus kali lipat. Contohnya Bill Gates sekarang mem-back up startup Modern Hydrogen yang berpusat di Washington State.
“Bill Gates sendiri mengeluarkan ratusan juta dolar, padahal produknya belum jadi. Teknologinya masih dirintis. Itulah yang dilakukan oleh pengusaha, entrepreneur, berani take risk, mengambil risiko, untuk sesuatu yang menjanjikan di masa depan, spirit itu yang harus ada di kalangan pengusaha Indonesia. Perlu edukasi kontinyu kepada para entrepreneur, policy maker, agar berani investasi untuk sesuatu yang akan terwujud sebagai energi masa depan pengganti energi fosil yang sekarang kita gunakan,” katanya.
PT PLN (Persero) pun sejak tahun 2023 sudah meluncurkan program unggulan Connext Powered by PLN. Program ini bertujuan menciptakan ekosistem startup energi yang tangguh, sekaligus memperkuat posisi PLN sebagai katalisator inovasi dan transisi energi hijau di tanah air.
Dari total 41 pendaftar Connext, PLN berhasil mengkurasi 10 startup yang siap menjalani program inkubasi untuk menjajaki potensi bisnis energi dan inovasi dengan para startup Indonesia dan global.
Sebanyak 10 startup yang berhasil lolos menjalani tahap inkubasi Connext Powered by PLN 2024 adalah BETA Drone (manufacture drone geospasial), Agrisolute (startup sgritech), Molca (augmented reality), Matador Lectro (EV ecosystem), Eco Route (carbon emission counter), Dismore (IoT advertising), Meta Seaco (startup agritech), Aither (startup biotechnology), Jokeen (renewable energy), Thandur Spatial (startup IT & geospasial).
Dalam rilis PT PLN yang diterima Redaksi Global News, tercatat pula enam startup terpilih bergabung dalam program kolaborasi tahap I 2024. Mereka adalah Daya Green, Smartcool, Technogis, BETA-UAS, HIGO, dan Maka Motors. Melalui kolaborasi ini, para startup diharapkan dapat membawa inovasi, teknologi, dan keahliannya untuk pengembangan bisnis di sektor energi secara berkelanjutan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, bahwa kolaborasi dengan startup energi sangat penting untuk mendukung transformasi PLN sebagai perusahaan energi yang lebih inovatif dan adaptif. Program Connext Powered by PLN yang diluncurkan pada 2023, diharapkan menjadi “rumah besar” bagi pertumbuhan startup energi di Indonesia.
“Kami ingin PLN menjadi pusat ekosistem startup energi di Indonesia. Kolaborasi ini bukan hanya untuk PLN, namun juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis, pasar, dan peluang baru bagi seluruh mitra,” ujarnya.
Darmawan menambahkan bahwa startup sektor energi memiliki potensi besar dan merupakan calon penopang ekosistem energi Indonesia di masa depan. Untuk itu, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN terus membuka diri untuk bekerja sama dalam berbagai pengembangan bisnis.
“Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem yang kaya akan inovasi dan kolaborasi, menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan startup di sektor energi yang ramah lingkungan. Ini merupakan komitmen nyata PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengentaskan kemiskinan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Darmawan.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menegaskan, bahwa kolaborasi dengan startup akan membuka banyak peluang bisnis baru. Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif bagi ekosistem bisnis di sektor energi, sejalan dengan komitmen PLN untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan yang inovatif dan ramah lingkungan.
“Kami berharap di kuartal pertama 2025, ada proyek konkret yang bisa dieksekusi sebagai hasil dari MoU ini. Ini bukan sekadar kerja sama, tetapi sebuah perjalanan panjang untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri energi di Indonesia,” ujarnya.
Hartanto melanjutkan, Connext Powered by PLN merupakan program yang dirancang PLN untuk merangsang munculnya inovasi kelistrikan dan pemanfaatan energi hijau. Ia berharap sejumlah startup terpilih akan dapat berkembang bersama dengan ekosistem PLN.
“Diharapkan untuk para startup yang akan bekerja sama dengan ekosistem PLN dapat mengeksplorasi lebih lanjut potensi-potensi bisnis lainnya, serta melanjutkan kolaborasi sampai dengan tahapan komersialisasi bersama PLN Group,” ujar Hartanto.
Kolaborasi pada Connext Powered by PLN merupakan salah satu program yang diberikan PLN kepada para startup, selain program inkubasi dan komunitas. Program kolaborasi dirancang bagi startup tahap lanjut yang berfokus pada pemanfaatan peluang atau aset yang bisa dioptimalkan oleh PLN.
Langkah awal kolaborasi bisnis antara startup dengan PLN melibatkan pengujian integrasi dan identifikasi potensi kemitraan strategis. Tujuannya untuk mendukung inovasi dan teknologi baru yang dapat meningkatkan pendapatan beyond kWh dan memperkuat posisi PLN sebagai pemimpin dalam ekosistem energi di Indonesia.
Sebanyak 10 MoU Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 dalam Connext Powered by PLN:
1. Studi Bersama Penyediaan Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Icon Plus;
2. Studi Bersama Penyediaan Layanan Smart Air Conditioner (AC) antara Smartcool (PT Quanta Teknik Gemilang) dengan PLN Icon Plus;
3. Studi Bersama Penyediaan Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Icon Plus;
4. Studi Bersama Pengembangan dan Monetisasi Wifi Advertising di Indonesia antara HIGO (PT Higo Fitur Indonesia) dengan PLN Icon Plus;
5. Kerja Sama Penyediaan Fasilitas dan Layanan E-Mobility dan Energy Storage System antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Haleyora Power;
6. Kerja Sama Penyediaan Produk Layanan Alat Pengisi Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Haleyora Power;
7. Kerja Sama Layanan Inspeksi Transmisi dan Distribusi serta Manajemen Tenaga Ahli antara BETA-UAS (PT Bentara Tabang Nusantara) dengan PLN Haleyora Power;
8. Kerja Sama Penyediaan Fast Charging EV2W dan Studi Pengembangan EV2W untuk Penggunaan Internal antara MAKA Motors (PT Kendaraan Listrik Nusantara) dengan PLN Haleyora Power;
9. Kerja Sama Monitoring Aset Transmisi dan Distribusi Menggunakan Data Analitik, AI dan Drone antara TechnoGIS (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Haleyora Power;
10. Kerja Sama Pengembangan Teknologi Monitoring Sedimentasi untuk Jasa Dredging Operator antara TechnoGIS (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Enjiniring.
Komunitas & Beyond kWh.
Pada 2024, PLN memperluas cakupan program ini dengan membentuk Komunitas Startup Energi dan Beyond kWh. Komunitas ini menjadi platform yang menghubungkan PLN dengan para startup lokal dan global, sekaligus menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas.
Tercatat 57 anggota telah bergabung dengan komunitas ini dan ditargetkan naik menjadi 60 anggota di akhir 2024. Dalam program ini, PLN juga merencanakan 12 pertemuan komunitas sepanjang tahun 2024, dengan target terwujudnya 4 kolaborasi antar anggota komunitas. Harapannya, kolaborasi ini akan mendorong terciptanya solusi energi yang inovatif dan berkelanjutan.
“PLN juga melakukan benchmark internasional melalui program Business Scan Global, guna mencari peluang kolaborasi baru dan mengidentifikasi inovasi yang relevan untuk diadopsi di Indonesia,” tambah Darmawan.
Darmawan berharap, melalui Connext Powered by PLN, startup-startup lokal dapat semakin terlibat dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mendukung agenda hijau PLN, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
“Kami percaya, inovasi adalah kunci untuk menghadapi masa depan. Melalui program ini, kami ingin membantu startup menciptakan inovasi yang relevan, siap diterapkan, dan bermanfaat bagi seluruh bangsa,” ungkap Darmawan.
Dengan kelanjutan program ini, PLN menegaskan perannya sebagai penggerak ekosistem inovasi di sektor energi dan beyond kWh, serta terus berupaya mengakselerasi langkah menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (*)