DPRD Jatim Umumkan Khofifah-Emil sebagai Gubernur-Wagub Terpilih: Transportasi, Efisiensi, hingga Pembangunan Desa Disorot

oleh
Foto Harisandi Savari, H.A. Nurawi, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, Syaifullah Mahdi
Kiri ke kanan: Harisandi Savari, H.A. Nurawi, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, Syaifullah Mahdi

SURABAYA| DutaIndonesia.com – Diumumkannya Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih periode 2025-2030 banyak mendapat sambutan dan harapan dari sejumlah anggota DPRD Jatim. Khususnya pada pemerintahan yang bersih, bebas korupsi hingga peningkatan sektor ekonomi.

“Gaung pemerintahan yang bersih bebas korupsi belakangan ini semakin nyaring kita dengar. Masyarakat pun menyanbut positif hal itu. Bertolak pada kenyataan inilah, kami berharap agar Khofifah-Emil semakin intens menjalankan pemerintahan yang bersih. Tak kalah pentingnya untuk diperhatikan, yakni di bidang transportasi. Khususnya Bus Trans Jatim yang hingga kini sangat diminati masyarakat Jatim,” kata Harisandi Savari, anggota DPRD Jatim Komisi D, kepada DutaIndonesia.com dan Global News, seusai Rapat Paripurna yang salah satunya mengumumkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih periode 2025-2030 di Gedung DPRD Jatim, Sabtu (8/2/2025).

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur resmi mengumumkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih periode 2025-2030. Pengumuman tersebut disampaikan langsung Ketua DPRD Jatim Muhammad Musyafak Rouf. Sidang dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan pimpinan DPRD Jatim. Sementara Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak tidak hadir. Usai diumumkan, pimpinan DPRD Jatim langsung menandatangani dokumen pengumuman tersebut. Proses ini disaksikan langsung oleh seluruh anggota dewan yang hadir.

Lebih lanjut Harisandi menyoroti pengtingnya pelayanan di sektor transportasi yang lebih meningkat. “Sebut saja Bus Trans Jatim Koridor V rute Terminal Purabaya-Terminal Bangkalan PP. Pada rute ini disiapkan 15 bus dengan tarif Rp 5.000 per orangnya. Transportasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Madura. Jelas ini sangat membantu. Hanya saja, saya berharap jurusan itu tidak hanya berhenti di Bangkalan, tetapi berlanjut sampai ke Sumenep,” katanya.

Masyarakat Madura, kata Harisandi, sangat berkeinginan agar bus tersebut rutenya berlanjut sampai ke ujung timur Madura, yakni Sumenep. “Saya berharap pemerintahan Khofifah-Emil pada periode kedua ini benar-benar memperhatikan hal ini, sehingga seluruh masyarakat benar-benar menikmati hadirnya pemerintah di sektor transportasi,” kata politikus PKS ini.

Hadirnya bus berkapasitas 30 penumpang ini merupakan salah satu solusi untuk membantu mobilitas dan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Peningkatan rute dari Purabaya hingga Sumenep merupakan keinginan masyarakat Madura. Ini untuk menjawab kebutuhan dalam memudahkan mobilitas masyarakat Madura yang seringkali melakukan perjalanan ke Surabaya untuk bekerja sekaligus membangkitkan potensi ekonomi baru bagi masyarakat.

“Saya melihat, Trans Jatim banyak diminati anggota masyarakat. Hasil pemantauan kami, jurusan Surabaya-Bangkalan setiap pemberangkatan baik dari Surabaya maupun dari terminal Bangkalan, bus selalu penuh. Ini artinya, transportasi ini dibutuhkan. Sekali lagi, kami berharap agar rute untuk Madura tidak berhenti di Bangkalan, tetapi diharapkan laju bus berlanjut hingga ke Sumenep,” katanya.

Di samping itu, kata Harisandi, hadirnya Trans Jatim Koridor I sampai V sangat penting untuk mengurai kemacetan, mengurangi angka kecelakaan, menurunkan gas emisi buang atau pemanasan global, serta mengurangi pemakaian volume kendaraan. Apalagi harga tiketnya untuk penumpang umum Rp 5.000, sedangkan pelajar, mahasiswa dan santri hanya Rp 2.500.

Hal ini, kata dia, mampu membentuk budaya masyarakat untuk terbiasa melakukan aktivitas menggunakan kendaraan umum serta keseriusan dampak pembangunan bagi generasi selanjutnya melalui jangkauan rute yang luas, tepat waktu dan nyaman.

Permudah Investor

Di tempat terpisah, H.A. Nurawi, Sekjen Forum Komunikasi Pengusaha (FORKAS) Jatim menyambut baik diumumkannya Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2025-2030. “Kami berharap agar ekonomi Jatim terus ditingkatkan. Program-program yang sudah bagus terus dilanjutkan,” katanya kepada Global News dan DutaIndonesia.com, Rabu (12/2/2025).
H.A. Nurawai yang juga Ketua Umum Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) itu mengatakan, Jatim merupakan salah satu barometer perekonomian di Indonesia. Karena itu, pada pemerintahan yang kedua ini, ekonomi harus menjadi perhatian utama.

“Permudah investor untuk masuk ke Jatim. Hingga saat ini masih ada aturan-aturan yang berbelit. Jadi bagaimana selanjutnya perizinan yang lebih ringkas dan tak berbelit-belit, sehingga investor berdatangan,” katanya.

Dengan hadirnya kedua pemimpin ini diharapkan agar dapat diperoleh kemajuan ekonomi dan kesejahteraan. Dengan kepemimpinan baru diharapkan perekonomian Jatim semakin berkembang, lapangan pekerjaan semakin terbuka, serta kesejahteraan masyarakat meningkat.

Sementara itu, Prof. Dr. Murpin Josua Semebiring, SE., MSI, Ketua Persatuan Guru Besar/Profesor Indonesia (PERGUBI) DPD Jatim mengatakan, prioritaskan efisiensi belanja birokrasi, seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas, rapat mewah, dan pengadaan barang yang tidak mendesak, agar tidak mengorbankan program pendidikan dan pelatihan SDM.

Dia mengatakan, optimalkan subsidi dan bantuan sosial yang tepat sasaran, dengan mengurangi program yang tumpang tindih atau tidak berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan UMKM.

“Dorong investasi dan kemitraan dengan sektor swasta, sehingga infrastruktur dan program ekonomi tetap berjalan tanpa sepenuhnya bergantung pada APBD, menjaga pertumbuhan ekonomi Jatim tetap unggul di atas rata-rata nasional,” katanya.

Gubernur Khofifah dan Wagub Dr. Emil Dardak juga diminta tetap mendukung penuh program Presiden Prabowo. Misalnya makan bergizi gratis (MBG) yang sudah mengalokasikan anggaran APBD Jatim sekitar Rp800 miliar. “Hanya saya minta bisa lebih selektif dan diutamakan bagi yang tidak mampu/miskin, daerah tertinggal, angka stunting tinggi, dan kabupaten yang PAD-nya rendah,” pungkasnya.

Membangun Desa

Sementara itu, salah satu Koordinator Persaudaraan Kepala Desa Jawa Timur (PKD Jatim), Syaifullah Mahdi SH MM (Sandi) mengucapkan selamat kepada Khofifah – Emil yang diperkirakan akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta pada 20 Februari 2025 mendatang sesuai usulan DPRD Jatim.

“Kami ucapkan selamat untuk Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak. Harapan kami, dalam kepemimpinan Beliau di periode mendatang, bisa lebih mengutamakan pembangunan di desa. Baik pembangunan SDM desa maupun infrastrukturnya sebab membangun desa menjadi kunci utama membangun bangsa dan negara,” katanya kepada DutaIndonesia.com dan  Global News, Rabu (12/2/2025).

Sandi yang juga Kades Pangkah Wetan, Gresik, memberi contoh semua program unggulan Presiden Prabowo berbasis desa. Mulai makan bergizi gratis sasarannya banyak siswa dan ibu hamil di desa, bahan baku makan bergizi gratis hampir semua hasil produksi pertanian perikanan di desa. Begitu pula program cek kesehatan gratis (CKG) yang sasarannya banyak warga desa. Untuk itu, sarana pertanian, perikanan, peternakan, hingga puskesmas serta pusat layanan kesehatan lain di desa harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan.

“Dan kami harap membangun desa harus menjadikan warga desa sebagai subjek, bukan objek pembangunan lagi. Artinya, kami di desa-desa ini diajak bicara dulu sebelum menerapkan program pemerintah di desa,” katanya. (fan/gas)

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.