DESTINASI wisata alam di Desa Tlekung dan Oro Oro Ombo Kota Batu, Jawa Timur, yang menonjol setidaknya ada empat. Lokasinya pun berdekatan. Bahkan, objek utama destinasi wisata ini ada pada satu yakni sumber air yang melimpah di satu titik di mana paling atas Cuban Kaca, lalu Cuban Rais, dan Cuban Putri.
- Paling bawah di Desa Tlekung, ada air terjun Cuban Putri. Lokasinya sekitar satu kilometer dari pertigaan Jalibar di Desa Tlekung. Air terjun ini menarik sebab tidak jauh dari jalan utama Jalibar Kota Batu dan enak dan nyaman untuk bersantai bermain air menikmati sejuknya Gunung Panderman yang hutannya masih lebat. Banyak juga anak muda berkemah di Cuban Putri. Bisa ditempuh dengan jalan kaki atau bersepeda gunung dan sepeda motor lalu parkir dan masuk sedikit dengan jalan kaki.
- Lebih atas lagi, Cuban Rais. Lokasinya di atas Cuban Putri. Masuk wilayah Dusun Dresel Desa Oro oro Ombo.Air terjunnya agak besar. Sedikit jauh, sekitar 2-3 km. Medannya agak berat. Tidak boleh pakai motor, tapi ada ojek dengan tarif Rp 25 ribu sekali jalan. Pemandangannya bagus, tapi hampir sama dengan cuban-cuban lain.
- .Batu Flower Garden. Lokasinya satu jalur dengan Cuban Rais. Lebih dekat, sekitar setengah atau 1 km, bisa jalan kaki tapi tidak boleh pakai sepeda motor. Hanya saja ada ojek dengan tarif Rp 10 ribu sekali jalan. Banyak spot-spot menarik di sini hasil buatan untuk berfoto. Bahkan,sekarang sedang dibangun sejumlah spot baru.Cuma masalahnya, masing-masing spot itu berbayar. Jadi harus teliti sebelum memutuskan memasuki lokasi masing-masing spot berfoto tadi agar tidak kecewa mengingat harus membayar tersebut.Hasil jepretan fotografer profesional di lokasi nantinya harus diitung lagi di bagian akhir terutama bila pengunjung meminta tambahan foto yang mau diambil. Foto akan dikirim via email atau flaskdisc milik pengunjung sendiri.
- Cuban Kaca.Lokasinya sama dengan Cuban Rais dan Batu Flower Garden. Cuma, dari pintu masuk, pengunjung yang jalan kaki atau bersepeda gunung dari pintu masuk lokasi pangkalan ojek, langsung bertemu pertigaan, ambil jalur kanan (jalur kiri ke Cuban Rais),terus lurus saja mengikuti jalan setapak yang naik turun dan kadang berkelok. Medannya cukup berat sebab jalan sempit berbatu, kadang bertemu jalan berpaving kecil, tapi sangat pendek, lalu berbatu lagi.Yang harus hati-hati, jalan ini ada di tepi jurang yang dalam, dengan hutan yang lebat.Asyik untuk berpetualang menembus hutan.Tentu saja perlu hati-hati sebab mungkin saja ada hewan liar, yang meski kabarnya sekarang tidak ada lagi, tapi tetap harus diwaspadai. Track ini cocok bagi pendaki gunung pemula atau keluarga,meski Gunung Panderman ini tidak terlalu tinggi. Dan Cuban Kaca bukan pula puncaknya. Lokasinya di lereng Panderman. Seorang pendaki dari Malang yang saya temui malah mengajak anaknya yang masih kecil, yang bahkan tidak suka mendaki gunung tapi dia terlihat enjoy saja. Pendaki asal Malang itu sudah lima kali ke Cuban Kaca. Katanya, bila jalan kaki sendiri hanya butuh sekitar 1 jam. Bila sama anaknya yang masih kecil hari itu sekitar 1-2 jam. Jarak Cuban Kaca dari pintu masuk sekitar 4 km. Belum diketahui, berapa lama bila naik sepeda gunung.
Lain lagi bila naik ojek. Biayanya sekitar Rp 30-40 ribu sekali jalan per orang. Pak ojek cukup lihai menyusuri jalan sempit berbatu di tepi jurang itu, tapi penumpangnya ketakutan. Apalagi bila naik atau turun dan berkelok. Coban Kaca tidak begitu populer karena medan untuk menuju ke sana lumayan ekstrem.
Coban Kaca ini menjadi cuban paling tinggi yang airnya mengalir menuju Coban Rais dan Cuban Putri.Lokasinya sama dengan Cuban Rais dan Batu Flower Garden, tepatnya di Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu.
Berlokasi di lereng Gunung Panderman, menjadikan suasana di sekitarnya sejuk bahkan cenderung dingin. Kadang angin berhembus sangat kencang.
Pak Ojek bernama Lestari Slamet yang mengatar saya mengatakan, dinamakan Coban Kaca karena air terjunnya berbentuk melebar dan airnya tipis seperti kaca sehingga tebing di belakang air terjun itu kelihatan atau tembus pandang. Sedang mayoritas air terjun guyuran airnya tidak melebar alias hanya berkumpul di satu titik.”Kadang pemandangan menjadi semakin indah saat muncul pelangi,” kata Pak Tari.
Jarak dari loket masuk ke Coban Kaca sekitar 4 km, jadi bagi wisatawan yang tidak mau kelelahan bisa naik ojek dengan tarif Rp 80.000 untuk pulang pergi. Jalan untuk menuju ke Coban Kaca dulunya dibabat oleh perkumpulan ojek yang beranggotakan masyarakat setempat.
Setelah memperoleh izin Perhutani untuk membuat jalan, mereka memanfaatkan momen tersebut untuk membuka persewaan ojek untuk memudahkan wisatawan melewati jalan yang ekstrem itu.
Coban Kaca terdiri dari dua tingkat air terjun. Setibanya di sana, wisatawan berjalan kaki 50 meter kemudian menjumpai Coban Kaca tingkat 2 yang hanya mempunyai tinggi sekitar 4-5 meter.
Namun airnya sangat jernih dan dingin, aliran air dari coban ini mengalir ke hutan lindung hingga ke Coban Rais yang ada di bawahnya dan Cuban Putri.
Wisatawan berjalan 100 meter untuk menuju ke Coban Kaca tingkat 1 yang memiliki tinggi sekitar 30-40 meter dan merupakan coban yang utama.
Airnya juga sangat jernih, tidak keruh sama sekali, dan dingin. Debitnya tidak terlalu deras dan suasananya masih sangat asri karena dikelilingi oleh hutan dengan pepohonan lebat.
Tiket masuknya hanya Rp12.500 untuk masuk ke Coban Rais dan Cuban Kaca. (gas)