GLP For Ustadz, Upaya Membangun Mindset Global

oleh

Oleh Imam Shamsi Ali* 



SEJALAN dengan semakin membaiknya situasi di US, khususnya di kota New York dengan situasi Covid 19, menjadikan Nusantara ingin berbuat banyak untuk menutupi hal-hal yang terasa hilang selama tahun 2020 lalu.

Karenanya walau ada kekhawatiran dengan variant baru, Delta, Nusantara percaya bahwa insya Allah hal ini tidak lagi menjadi halangan untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam upaya  memberikan manfaat terbaiknya untuk Dakwah dan Umat. 

Karenanya di musim panas ini ada beberapa program yang dilangsungkan atau akan dilangsungkan oleh Nusantara Foundation, baik yang berkaitan langsung dengan pesantren maupun di luar dari kegiatan  pesantren. 

Di antara program Nusantara pada musim panas ini adalah: 

Satu, Pesantren Musim Panas. Program ini resminya berlangsung selama dua bulan; Juli dan Agustus. Antusias pendaftar sangat tinggi menjadikan kami menutup pendaftaran jauh sebelum program dimulai. Untuk lebih rinci mengenai program ini bisa dibaca pada tulisan saya beberapa waktu lalu. 

Dua, Program KIAP Nusantara. Yaitu Kajian Islam Akhir Pekan khusus bagi orang tua yang anak-anaknya menjadi santri-santriyah di pesantren Musim Panas Nur Inka Nusantara Madani. KIAP ini dibina oleh para guru yang mengajar di pesantren Musim panas dan mencakup materi-materi pokok seperti Akidah, Fiqh, Akhlak, Al-Quran, bahkan bahasa Arab Al-Quran. Pada acara KIAP juga diadakan diskusi intens tentang parenting di US. Sebuah Diskusi yang sangat penting bagi orang tua dalam upaya menjaga keislaman dan keimanan anak-anaknya. 

Tiga, Program NUWIL atau Nusantara Weekend Islamic Learning. Program ini secara khusus diadakan untuk para remaja/pemuda (i) yang tidak berkesempatan menjadi murid-murid di pesantren Musim Panas tahun ini. Kegiatan ini pada ghalibnya dalam bentuk dialog yang  bersifat interaktif. 

Empat, seperti tahun-tahun sebelumnya, Nusantara kembali akan melangsungkan acara rangkaian 17 Agustusan. Hanya saja kali ini acara dilangsungkan dengan dukungan penuh dari KJRI New York. Pada acara kali ini akan dilangsungkan ragam perlombaan persahabatan, seperti bola voley, bulutangkis, bola kali, tarik tambang, dan lain-lain. 

Global Leadership Program for Ustadz 

Dari sekian program dan kegiatan yang diinisiasi oleh Nusantara pada Musim Panas tahun ini, selain Pesantren Musim Panas, GLP for Ustadz juga menjadi  kegiatan prime (utama). Hal itu karena kegiatan ini unik, sangat diperlukan (highly needed) dan memiliki atraksi yang sangat tinggi. 

Seperti yang pernah saya sampaikan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menfasilitasi para tokoh muda (Ustadz-Ustadz muda) kita untuk mempersiapkan diri menghadapi realita dunia kita yang semakin mengglobal. Dunia yang tentunya menuntut selain ilmu yang matang, juga Wawasan dan pengalaman yang luas. 

Di tahun 2021 ini Nusantara hanya menerima 5 peserta GLP. Selain dengan persyaratan administrasi yang cukup ketat, juga melalui seleksi kapasitas keilmuan, bacaan Al-Quran, dan tentunya wawasan itu sendiri yang cukup kompetitif. 

Selama menjalani program ini para Ustadz tinggal di pesantren Nur Inka Nusantara Madani untuk menjadi instruktur bagi para santri-santriyah kita. Pastinya ini pun menjadi pengalaman unik karena mereka mengajar anak-anak yang berlatar belakang budaya maupun bahasa dan mindset yang berbeda. 

Untuk pengembangan wawasan dan pengalaman mereka Nusantara juga menfasilitasi untuk mereka berbagai kunjungan ke kota-kota utama bagian Timur AS. Di kota pelajar atau Boston misalnya mereka berkunjung ke universitas-universitàs terkenal seperti Harvard, MIT, dan Boston University. 

Di Washington DC mereka berkunjung ke Capitol Hills, White House, serta beberapa tempat lainnya. Peserta GLP sempat bersilaturahim dan berdiskusi, bahkan menginap di rumah Atase Pendidikan KBRI Washington DC. Tentu ini penting bagi mereka karena di antara mereka ada harapan untuk lanjut kuliah di AS. 

Di Washington DC juga mereka sholat Jumat di KBRI. Awalnya ada info jika kemungkinan salah seorang di antara mereka khutbah dan Imam Jumatan.

Ternyata KBRI tidak membenarkan hal itu. Bahkan karena aturan ketat KBRI di bawah komando Atase Kepolisian, seorang anggota rombongan, telah vaksinasi full, bahkan telah memiliki “name tag” juga telah mengambil air wudhu di KBRI sendiri, tidak dibenarkan mengikuti sholat Jumat. Akhirnya teman itu hanya berdiri di depan pintu KBRI, sedih tidak bisa melakukan Jumatan di gedung KBRI. 

Dalam tiga hari ini, 28-30 Juli, peserta GLP akan melakukan kunjungan ke kota New York. Kota dunia sekaligus jantung kapitalisme dunia. Di kota ini mereka akan ketemu dengan tokoh-tokoh agama, termasuk pendeta Yahudi. Melakukan kunjungan ke gedung PBB, Statue of Liberty, gedung WTC, dan lain-lain. Dan pastinya akan silaturrahim dengan Konjen RI di kota New York. 

Pada akhirnya harapan Nusantara semoga program perdana ini membuka pintu bagi program-program selanjutnya. Tentu dengan harapan bahwa di masa mendatang kiranya aktifitas dan kegiatan yang dipersiapkan akan lebih komprehensif dan lebih matang. 

Dan yang lebih penting dari semua itu adalah semoga tujuan dari program GLP for Ustadz ini dapat terwujud. Yaitu mempersiapkan tokoh-tokoh Muslim masa depan yang mumpuni. Memiliki keilmuan yang tinggi, kemampuan komunikasi yang handal, dan tentunya didukung oleh pengalaman dan Wawasan yang luas. 

Mohon doa dan dukungan semuanya. Semoga Nusantara tetap istiqamah di jalan juang untuk masa depan Dakwah, Umat, dan peradaban yang lebih menjanjikan. Amin!  (*)

*Presiden Nusantara Foundation

No More Posts Available.

No more pages to load.