LAMPUNG|DutaIndonesia.com- KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya )akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( NU) untuk periode 2021- 2026.
Dalam Pemilihan yang berjalan cukup melelahkan itu, Gus Yahya berhasil memperoleh suara terbanyak 337, mengungguli sang petahana KH Said Aqil Siroj yang mendapatkan 210 suara.
Dengan terpilihnya Gus Yahya menjawab isue yang beredar di kalangan Muktamirin, jika Gus Yahya diatas kertas akan mampu mengalahkan petahana. Hal ini juga menjawab isu bahwa NU dan PBNU membutuhkan figur perubahan untuk menjawab tantangan zaman.
Sebelumnya, Gus Yahya, yang jugaKatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sempat mengingatkan pula agar kita selalu membantu orang kecil. Gus Yahya mengatakan, secara konstitusi, orang terlantar dan fakir miskin merupakan tanggung jawab negara. Dengan kata lain, negara harus hadir dalam mengatasi persoalan yang hingga kini masih dihadapi Bangsa ini.
“Menurut konstitusi, warga rakyat itu adalah tanggung jawab negara, jelas disebut dalam konstitusi bahwa fakir miskin dan orang terlantar dipelihara oleh negara, tanggung jawab pertama negara,” ujarnya saat ditemui wartawan di arena Muktamar ke-34 NU Lampung, Rabu, (22/12/2021).
Lebih lanjut, Gus Yahya ini mengatakan, NU perlu melakukan konsolidasi dan memobilisasikan partisipasi masyarakat untuk membantu negara dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Yang bisa dilakukan oleh NU adalah mengkonsolidasikan, memobilisasikan partisipasi masyarakat untuk membantu negara dalam mengatasi masalah kemiskinan ini,” tutur Gus Yahya.
Meskipun begitu, Gus Yahya menyampaikan, negara harus mempunyai strategi dalam mengatasi kemiskinan di Tanah Air.
“Tapi pertama-tama negara harus punya agenda yang jelas tentang bagaimana strategi yang harus dijalankan dalam mengatasi kemiskinan,” jelas Gus Yahya.
“NU sebagai elemen masyarakat madani ikut bergerak untuk berpartisipasi dan berkontribusi untuk menjalankan apa yang menjadi agenda negara soal ini,” tambahnya. (sir)