Senin 20 Juni 2023 lalu Kota Mojokerto merayakan hari jadinya yang ke-105 tahun. Kota terkecil ketiga se-Indonesia itu pun menggelar pesta rakyat yang megah meriah.
LAUTAN manusia memenuhi Alun-alun Wiraraja. Alun-alun Kota Mojokerto ini menjadi ikon sejak tahun 2022 lalu saat wajahnya dipercantik dengan berbagai macam ornamen khas Kerajaan Majapahit tempo doeloe.
Alun-alun Kota Mojokerto dinamakan Alun-alun Wiraraja, yang berarti pemimpin yang berani. Namun ada pula yang menyebut nama itu sebagai penghormatan pada Aria Wiraraja. Tokoh yang juga dikenal sebagai Banyak Wide ini dikenal sebagai pemimpin muda pada abad ke-13 M di Jawa dan Madura. Aria Wiraraja adalah Penasihat negara di Kerajaan Singhasari.
Dalam sejarah, dia dikenal sebagai pengatur siasat pada masa kejatuhan Kerajaan Singhasari, kematian Kertanagara, serta bangkitnya Raden Wijaya dalam usaha penaklukan kerajaan Kadiri tahun 1293 dan pendirian Kerajaan Majapahit.
Dan hari jadi Kota Mojokerto selalu mengingatkan kepada kejayaan Kerajaan Majapahit.Yang gemah ripah loh jinawi. Maka, pesta hari jadi kota Mojokerto tahun ini pun bertajuk Pesta Rakyat dengan tema Kuat, Hebat, dan Melesat untuk Kota Mojokerto lebih Sejahtera yang kali pertama digelar Pemerintah Kota (Pemkot) bersama seluruh lapisan masyarakat di pendopo alun-alun Kota Mojokerto yang kini memiliki sentuhan arsitektur ke Majapahit-an tersebut.
Pesta rakyat ini, sebagai penggambaran wujud nyata saksi sejarah kegiatan perayaan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 di Alun-alun yang sudah berdiri megah nan indah tersebut, di mana setiap ornamen bangunan penuh dengan sentuhan filosofi melambangkan perjalanan hidup dinamis, bercita-cita kuat dengan tidak lepas dari religiusitas, spiritualitas, dan penggambaran keberagaman masyarakat. Khas masyarakat Majapahit zaman dulu.
Dalam acara itu, acara semakin semarak dengan hadirnya sosok artis Farel Prayoga yang viral membawakan lagu “Ojo Dibandingke” ciptaan Abah Lala di tengah masyarakat. Penyanyi asal Banyuwangi itu tampil sesaat sebelum penampilan tarian kolosal ratusan pelajar dan sajian tiga tumpeng raksasa, yang turut menjadi daya tarik tersendiri. Utamanya kaum Emak-emak dan anak-anak.
Bahkan, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, dan jajaran, larut dalam alunan musik campursari yang pernah viral dibawakan dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka itu.
Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto, ini pun menyampaikan, jika setiap hari libur terutama saat akhir pekan alun-alun kebanggaan warga selalu dipadati masyarakat yang datang dari berbagai daerah. Baik luar maupun dalam kota.
“Setiap akhir pekan, Kota Mojokerto selalu dihadiri puluhan ribu masyarakat,” ujar perempuan dengan jargon Spirit of Majapahit ini.
Petinggi Pemkot ini menambahkan, dengan datangnya masyarakat yang berkunjung ke Kota Mojokerto, membuat pelaku UMKM yang ada di Alun-alun Wiraraja mendapatkan omzet luar biasa.
“Sehingga seluruh UMKM yang berusaha di Kota Mojokerto mendapatkan manfaat,” tambahnya.
Dalam kesempatan di puncak Hari Jadi Kota Mojokerto ini, Ning Ita optimis dengan adanya beberapa kegiatan event yang digelar secara berkelanjutan akan membawa dampak perekonomian bagi masyarakat kota maupun yang mencari penghidupan di kota onde-onde ini.
“Maka ini menjadi pemicu bertambahnya ekonomi dan bisa menjadi kota yang hebat, kuat dan melesat,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang turut hadir memeriahkan kegiatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 ini.
“Kami ucapkan terima kasih setinggi tingginya atas kehadiran bapak ibu semuanya,” tutupnya. (ndc)