Insiden Penembakan Aparat Malaysia Terhadap WNI, RI Minta Polisi Negeri Jiran Transparan

oleh

JAKARTA| DutaIndonesia.com – Aparat Malaysia dikabarkan melakukan penembakan pada kapal pengangkut WNI hingga mengakibatkan satu orang tewas dan lainnya luka-luka. Versi Kepolisian Malaysia, kapal pengangkut WNI itu sempat menabrak kapal Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang saat itu sedang berpatroli sebanyak empat kali.

Selain menabrak, para WNI itu juga disebut mengancam APMM menggunakan senjata parang. Membalas tindakan itu, personel APMM lalu menembak kapal para WNI.

Terkait insiden tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendesak transparansi dari otoritas Malaysia atas penanganan insiden penembakan pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, tersebut.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menambahkan akan menyiapkan tim advokasi untuk WNI korban penembakan oleh petugas maritim Malaysia.

Kepolisian Malaysia mengklaim tembakan yang dilepaskan untuk membela diri karena kapal patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia ditabrak oleh kapal pengangkut WNI

Bagaimana upaya Pemerintah Indonesia menangani kasus ini? Dan bagaimana kondisi warga negara Indonesia yang dirawat di rumah sakit Malaysia?

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha membenarkan sempat terjadi adegan mengancam menggunakan parang sebelum insiden penembakan terhadap WNI oleh aparat Malaysia di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat 24 Januari 2025. Judha lalu menyampaikan kronologi WNI ditembak di Malaysia itu berdasarkan isi laporan Kepolisian Malaysia atau Polis Diraja Malaysia/PDRM.

“Jadi diserang menggunakan parang oleh WNI-nya, kemudian aparat APMM melepaskan penembakan,” kata Judha saat dihubungi Selasa, 28 Januari 2025 seperti dikutip dari Tempo.co.

Judha mengatakan para WNI itu berhasil melarikan diri. Kapal para WNI itu ditemukan terdampar oleh masyarakat sekitar, di Pantai Banting, di Selangor. Terdapat lima WNI laki-laki yang terkena tembakan. Satu di antaranya, yakni B dari Provinsi Riau dinyatakan tewas. Sementara empat orang lainnya terluka berat dan dibawa ke rumah sakit. “Mereka sudah mendapat perawatan,” katanya.

Hingga saat ini, Kemlu belum mendapatkan informasi soal barang bukti berupa senjata parang yang disita oleh kepolisian. “Itu kan yang disampaikan oleh pihak PDRM,” ujar dia.

Kemlu RI juga belum menerima informasi soal personel APMM yang terlibat dalam penembakan dan kegiatan patroli itu sebab masih dalam proses penyelidikan Kepolisian Malaysia. Rencananya, KBRI di Malaysia akan bertemu dengan para WNI untuk meminta penjelasan atas insiden itu pada Rabu 29 Januari 2025.

Merespons penembakan WNI tersebut, Judha mengatakan KBRI untuk Malaysia telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu lalu. Nota itu berisi pengajuan akses terhadap konsuler dan permintaan agar insiden penembakan dapat diinvestigasi secara menyeluruh. (kcm/tmp)

No More Posts Available.

No more pages to load.