SURABAYA | DutaIndonesia.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menekankan bahwa program One Pesantren One Product (OPOP) dapat menjadi salah satu pemantik serta pendorong kebangkitan ekosistem ekonomi berbasis syariah di Jawa Timur. Penguatan program OPOP di Jatim juga akan terus berkembang pesat.
Sebelumnya sebanyak 6.864 Pondok Pesantren atau setara dengan 24,76 % dari total pesantren secara nasional berada di Jatim. Melihat keberadaan tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak merasa optimis akan berkembang pesatnya program OPOP di Jatim.
“Kita harap Ponpes bisa fokus memilih satu produk unggulannya lalu nantinya akan dikembangkan. Tentunya, dalam proses pendampingan dan pemasaran juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah baik di Kabupaten maupun Provinsi,” kata Wagub Emil saat mengikuti Webinar Festival Ekonomi Syariah 2021 (FESyar) bertemakan Penguatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Dalam Mendukung Strategi Nasional Keuangan di Ruang Kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Menurut Emil, komitmen Jatim sebagai regional ekonomi syariah tidak hanya difasilitasi melalui program OPOP saja. Program lain yang sudah berjalan seperti Santripreneur, Pesantrenpreneur, Sosiopreneur yang difasilitasi oleh OPOP Jatim Berdaya dalam permodalannya.
“OPOP Jatim Berdaya adalah salah satu bentuk layanan permodalan berbentuk kartu yang dapat difungsikan sebagai kartu ATM/debit, sehingga mempermudah proses transaksi akses bagi pelaku wirausaha berbasis pesantren,” jelas Emil.
Saat ini, ujar Emil, tercatat 550 Koperasi Ponpes di Jatim telah bergabung dengan OPOP dan 203 diantaranya telah terfasilitasi oleh OPOP Jatim Berdaya. Pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Jatim sendiri juga difasilitasi dengan perluasan pasar melalui digitalisasi market dengan adanya aplikasi OPOPMART.