Juara I Youth of Indonesia (YOI) Fest 2024 Dapat Hadiah Kuliah Gratis di Unesa

oleh

 

SURABAYA| DutaIndonesia.com – Penyelenggaraan “Youth of Indonesia (YOI) Fest 2024” di lapangan terbuka Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyediakan hadiah khusus bagi juara I untuk mendapatkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi di kawasan Lidah Surabaya itu.

Dalam acara yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jawa Timur tersebut, akhirnya Juara 1 diraih Up & In Band dari SMAN 21 Surabaya.

“Kami sangat mengapresiasi mereka, Generasi Z yang cukup giat dalam ekspresi budaya kekinian. Karena itu, ini sebenarnya lebih sebagai bentuk apresiasi selain hadiah-hadiah lainnya,” tutur Dr. Bambang Sigit Widodo, S.Pd, M.Pd., Kabid Pemuda & Pendidikan FKPT Jatim, dalam keterangannya Sabtu, 31 Agustus 2024.

Menurut Bambang Sigit, yang Wakil Rektor III (Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan Universitas), apresiasi itu didorong karena minat dan antusiasme para remaja untuk mengekspresikan bakatnya dengan baik.

“Youth of Indonesia (YOI) Fest 2024” digelar di lapangan terbuka Universitas Negeri Surabaya, Rabu 28 Agustus malam. Antusiasme peserta memang cukup tinggi.

YOI juga menjadi wadah dan instrumen penting dalam pencegahan terorisme di Indonesia.

Kegiatan YOI menampilkan gelar kreasi budaya dengan menampilkan karya-karya budaya lokal atau local wisdom sebagai bentuk ekspresi keberagaman budaya yang dibawakan peserta melalui lagu-lagu daerah dan tarian kreasi budaya.

Dijelaskannya, di tengah kemajuan zaman serta era revolusi industri, banyak hal yang perlu diwaspadai yang salah satunya adalah menurunnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan.

Penguatan pemahaman nilai kebangsaan, penting dilakukan mengingat generasi muda rentan terpapar radikalisme, termasuk intoleran.

FKPT Jatim mengajak seluruh generasi muda untuk meningkatkan semangat juang dan nasionalisme agar menjadi bangsa Indonesia yang tegak berdiri berlandaskan UUD 1945, Pancasila, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Hadiah bagi Para Juara

Setelah melalui penyaringan pada isian Gform terdapat 29 grup band peserta. Di antara mereka, 25 peserta mengirimkan karya dan 4 peserta tidak mengirimkan karya dalam bentuk video pertunjukkan.

Sesuai batas waktu akhirnya diumumkan 10 peserta yang lolos sekaligus dilakukan pertemuan teknik untuk pertunjukan di kampus Unesa.

Melalui penjurian yang cukup ketat, akhirnya berhasil ditentukan juaranya sebarai berikut:

Juara 1 Up&In Band (SMAN 21 Surabaya),

Juara 2 Je Kazoku (Sekolah campuran Sidoarjo),

Juara 3 Twenty Three Band (SMAN 2 Sidoarjo).

Sedang Juara Harapan 1 Yosuke (SMAK Yos Sudarso Kepanjen, Malang), Juara Harapan 2 Inscada Harmoni (SMAN 2 Mojokerto), serta Juara Favorit Up&In Band (SMAN 21 Surabaya).

Sedang para pemain di antaranya, Best Keyboard dari Twenty Three (SMAN 2 Sidoarjo), Best Drummer Je Kazoku (campuran Sidoarjo), Best Vokal, Up & In (SMAN 21 Surabaya), Best Gitar dari Up & In (SMAN 21 Surabaya), Best Bass dari Up & In (SMAN 21 Surabaya).

Peraih Juara I, ditambah hadiah pembinaan senilai Rp3 Juta, Juara II, Rp2 Juta, Juara III, Rp1,5 Juta dari FKPT dan BNTP, Sedang Juara Harapan I, Rp1 Juta, Juara Harapan II, Rp 500 ribu, Band Favorit Rp500 ribu. Selain itu, juga hadiah bagi para pemain band sebanyak 5 personel.

“Melalui kegiatan ini, kami mencoba mengembalikan semangat nasionalisme generasi muda kita sehingga tidak muda terpapar radikalisme,” ujar Bambang Sigit Widodo.

Takshow dan Podcas di Unesa

Berbarengan kegiatan itu diadakan podcast yang digelar di Studi Unesa Surabaya, bersama sejumlah narasumber antara lain Kolonel (Sus) Harianto, S.Pd., M.Pd. (Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI) dan Prof Dr Hj Hesti Armiwulan SH MHum (Ketua FKPT Jatim).

Juga Takshow yang digelar di Fakultas Psikologi dan Olahraga Unesa, menghadirkan pembicara Dr Listiyono Santoro (Unair) dan Brigjen TNI Roedy Widodo Dilantik Jadi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan & Deradikalisasi BNPT. Dalam kegiatan ini, antusiasme peserta yang sebagian besar mahasiswa, menunjukkan betapa rasa nasionalisme mereka masih menyala-nyala.

Sedang podcast dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ancaman radikalisme dan terorisme kepada kaum muda.

Selain itu melalui pendekatan yang interaktif dan edukatif, podcast membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi ancaman.

Kehadiran BNPT melalui FKPT untuk memberikan edukasi kepada kaum muda dalam menghadapi ancaman radikalisme, intoleransi dan terorisme.

Ketua FKPT Jatim Prof Dr Hj Hesti Armiwulan mengingatkan, pemuda memiliki peran penting dalam mencegah radikalisme dan intoleransi di tengah-tengah masyarakat dengan mengedepankan pendidikan yang inklusif dan mengadvokasi nilai-nilai toleransi serta keragaman.

Menurutnya, pemuda perlu menjadi contoh dan teladan yang mempromosikan kerjasama antaragama dan antar budaya karena pemuda dapat membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan menjauhkan diri dari ancaman radikalisme yang merusak.

Merangkul Generasi Z

Melalui program Youth Of Indonesia (YOI) pihaknya merangkul Generasi Z. Wadah ini memberikan kebebasan bagi kaum muda untuk berekspresi dalam seni dan menjelma menjadi budaya.

Program YOI menjadi metode soft approach dalam pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT dan FKPT. Kaum muda diberikan kesempatan untuk terlibat secara aktif dengan pendekatan yang lebih inklusif dan proaktif.

Program ini bertujuan untuk memperkuat persatuan dan keberagaman serta menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis di kalangan generasi muda Indonesia.

YOI juga menyediakan platform yang kreatif bagi kaum muda untuk mengekspresikan diri melalui seni dan budaya dengan berbagai kegiatan sebagai sarana mengajarkan nilai toleransi, pluralisme dan perdamaian.

Dengan melibatkan Generasi Z (Gen-Z) serta kaum muda dalam aktivitas seni dan budaya, program ini membantu agar mereka memahami dan mengapresiasi keragaman serta memperkuat rasa persatuan di tengah perbedaan.

Tema yang diusung YOI tahun 2024 “Pemuda mandiri berkarya untuk negeri” membawa pesan bahwa setiap generasi adalah masyarakat baru yang harus memperoleh pengetahuan mempelajari keahlian dan mengembankan karakter generasi muda yang wajib memiliki kecerdasan untuk berprestasi dengan menghargai perbedaan yang ada.

Program YOI juga memberikan panggung kepada generasi muda Indonesia untuk mengekspresikan diri melalui seni dan budaya serta memberikan ruang untuk berkreasi dan berinovasi.

Kegiatan seni dan budaya ini diharapkan menjadi alat untuk memperkuat ketahanan sosial dari berbagai ancaman seperti radikalisme, intoleransi dan terorisme.

Melalui kegiatan YOI, dapat memperkuat dan memperkukuh persatuan dan keberagaman serta mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi di kalangan generasi muda. (Ria)

No More Posts Available.

No more pages to load.