Kapal PELNI Layani 1,2 Juta Pelanggan di Semester I/2021

oleh


JAKARTA | DutaIndonesia.com – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) tercatat masih dapat mengangkut 1.234.954 pelanggan di paruh pertama 2021. Perusahaan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh pelanggan yang masih setia menggunakan kapal PELNI. 

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI (Persero) O.M. Sodikin menjelaskan, secara akumulatif jumlah pelanggan kapal PELNI pada armada kapal penumpang dan kapal perintis di semester I/2021 tercatat naik 3,2 persen jika dibandingkan periode yang sama ditahun 2020 sejumlah 1.195.938 pelanggan. 

Sodikin merinci jumlah pelanggan pada kapal penumpang sepanjang semester I/2021 tercatat sebanyak 968.498 pelanggan. Jumlah tersebut turun 2,7 persen jika dibandingkan dengan semester I/2020 yang mencapai 995.749 pelanggan. Sementara itu, jumlah penumpang kapal perintis pada periode semester I/2021 naik 33% jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu atau dari 200.189 pelanggan menjadi 266.456 pelanggan. 

“Penurunan penumpang pada armada kapal penumpang di semester I terjadi karena terdapat kebijakan pengendalian mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 seperti peniadaan angkutan mudik 2021, penutupan sejumlah pelabuhan dalam rangka PSBB, hingga pengetatan persyaratan perjalanan dengan transportasi laut,” ungkapnya. 

Sepanjang satu semester kemarin, lima rute padat kapal penumpang yakni rute Belawan – Pulau Batam dengan jumlah penumpang mencapai 18.428 pelanggan, disusul dengan rute ParePare – Tarakan (17.826), Pulau Batam – Belawan (14.341), Makassar – BauBau (11.845), dan Tarakan – ParePare (11.809). 

Sementara itu, lima rute terpadat kapal perintis meliputi rute Tua Pejat – Teluk Bayur dengan jumlah penumpang mencapai 4.411 pelanggan, Kalianget – Masalembo (3.795), Tanjung Wangi – Sapeken (3.630), Banda – Amahai (3.485), serta Masalembo – Kalianget (3.307). 

“Sesuai ketentuan selama masa pandemi, Kapal PELNI hanya mengangkut penumpang 50 persen dari kapasitas terpasang. Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan prokes tetap terjaga selama pelayaran berlangsung,” tambah Sodikin.