KKN Internasional di Jepang, Mahasiswa UIN Bandung Belajar Disiplin Tepat Waktu dan Melihat Kecanggihan Lab di Nagoya University

oleh
Para mahasiswa KKN Internasional UIN Bandung bersama Dr Miftakhul Huda dan Lina Lestari di lab Nagoya University.

 

NAGOYA| DutaIndonesia.com – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung sedang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Internasional dengan penempatan di Kota Toyota, Aichi Prefektur, Jepang, sejak Selasa 27 Agustus 2024. Mereka adalah Dzu Hulwin, Dita, Regha dan Deden, dengan jurusan secara berurutan yaitu Tafsir Alquran, Sastra Inggris, Komunikasi Penyiaran Islam, dan Hukum.

Empat mahasiswa itu melakukan kunjungan ke Nagoya University antara lain, melihat aktivitas di Lab of Forest Resource and Society, Graduate School of Bioagricultural Sciences. Tampak para mahasiswa antusias berdiskusi dengan sensei dan mahasiswa Jepang terkait program KKN internasional tersebut.

Mahasiswa UIN Bandung KKN Internasional di Jepang didampingi Dr Miftakhul Huda dan Lina Lestari.

Selain itu mereka juga melakukan kunjungan di Department of Engineering, yang meliputi tour lab didampingi oleh Dr Miftakhul Huda, akademisi Nagoya University yang warga negara Indonesia dan juga Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jepang.

Para mahasiswa juga aktif saat melakukan kunjungan ke Museum Nobel Nagoya University. Tampak mereka mencermati display penerima-penerima Nobel Prize dan selanjutnya menuju Toyoda Auditorium–lokasi di mana upacara penerimaan sebagai mahasiswa dan wisuda dilakukan.

Saat berkeliling di sekitar Graduate School of International Development, para mahasiswa UIN Bandung didampingi oleh salah satu mahasiswa pasca sarjana, Lina Lestari–mahasiswa S2 di Lab of Forest Resource and Society.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan sharing dengan mahasiswa pascasarjana Graduate School of International Development di Nagoya Higashi Islamic Center (NIC). “Setelah acara ini, dilanjutkan dengan agenda menginap di Masjid NIC,” kata Lina.

Lina menjelaskan, para mahasiswa UIN Bandung itu sangat terkesan dengan serangkaian kunjungan di sejumlah lokasi yang menjadi tempat ilmu pengetahuan tersebut.

“Mereka bisa merasakan bagaimana berdiskusi dengan sensei Jepang dan belajar tentang ketepatan waktu, karena kami harus berlari-lari sebab mahasiswa datang sedikit terlambat. Kemudian bisa melihat ritme belajar dan fasilitas laboratorium,” katanya.

Bahkan, saat di Museum Nobel, kata Lina, mereka sangat penasaran karena baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.

“Ini pertama kali teman-teman melihat bagaimana bentuk medali Nobel yang sangat bergengsi itu. Saya sekaligus yang mendampingi teman-teman untuk berkeliling di Nagoya University,” katanya. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.