JAKARTA|DutaIndonesia.com – Musisi Anang Hermansyah sekarang mengelola token kripto ASIX. Namun usaha Anang Hermansyah ini ternyata sempat mengalami penurunan hingga membuat investornya berteriak merugi di media sosial. Sejumlah investor adalah ibu-ibu.
Terlihat keluhan itu diungkapkan salah satu akun di Twitter di mana ada investor mempertanyakan mengapa uangnya di ASIX bernilai Rp 5 juta, padahal awalnya dia membeli Rp 10 juta. Ada juga salah seorang yang heran uangnya menguap dari Rp 25 juta menjadi 12 juta.
Hal ini terjadi setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melarang perdagangan ASIX token kripto milik Anang Hermansyah secara umum. Hal itu karena bisnis Anang ini tidak termasuk dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dalam transaksi aset kripto di Indonesia sesuai Peraturan Bappebti No. 7/2020. Anang pun kemudian menemui Bappebti.
Namun apa jawaban Anang atas keluhan investornya itu?
Anang pun akhirnya menanggapi keluhan di media sosial tersebut. Ia mengatakan hal tersebut merupakan sebuah strategi bernama Fear, Uncertainty, dan Doubt (FUD). Jadi strategi yang bertujuan untuk menurunkan harga kripto dengan menyebarkan informasi yang salah.
“Itu tadi saya bilang ada FUD-nya, saya tidak bisa merekayasa itu semua dan kita tim tidak bisa melihat itu semua. Karena investor yang benarnya kita itu pasti hubungi ke kita. Semua telepon ke kita dan kita jelaskan kalau ada di grup ini ASIX Token kita bertanggung jawab menyiapkan semua untuk edukasi. Ada telegramnya anggotanya sudah 4.000 lebih sekarang yang untuk pembeli semua itu ada telegramnya ada 25 holder,” katanya kepada awak media di Kantor Bappebti, Jumat (11/2/2022).
“Internasional ada 20.000 total hampir 45.000 itu terjadi di sini kita siapkan itu semua dengan baik,” tambahnya, seperti dikutip dari detik.com.
Baca Berita Terkait: Uang Kripto Haram, Mengapa Digandrungi Orang?
Anang mengklaim pihaknya banyak memberikan edukasi mengenai ASIX, khususnya kepada ibu-ibu. Dia juga mengatakan para ibu-ibu itu masih mempertahankan asetnya di ASIX.
“Gak ada yang gak kita siapkan, edukasi yang dilakukan bunda (Ashanty) kenapa? Banyak emak-emak yang direct minta pengen tahu. Alhamdulillah mereka masih hold. Mereka hold nelpon ke bunda (Ashanty) dijelaskan sampai kita ngomong makasih ke Wamendag menenangkan keadaan akhirnya bergaung bersatu dengan Bappebti,” katanya.
CEO ASIX Token, Mc Basyar juga mengatakan hal senada. Menurutnya teriakan kerugian di media sosial hanyalah sebuah strategi yang disebut FUD.
“Di kripto itu ada istilah FUD. Jadi FUD itu tentang bagaimana pasar dibuat. Sebenarnya kalau market, mas Anang ini luar biasa. Kan mas Anang ini artis pertama yang membesarkan crypto asset. Dari liquidity awal US$ 190 ribu, sekarang ini sudah di angka US$ 3 sampai US$ 4 juta. Jadi secara market sudah luar biasa,” katanya.
Baca Berita Terkait: Habis Anjlok, Harga Kripto Asix Milik Anang Melesat Lagi
Penyanyi sekaligus Istri dari Anang, Ashanty menganggap, penurunan yang terjadi pada harga ASIX merupakan hal yang wajar. Dirinya juga mengaku memberikan edukasi agar investor bisa lebih mencari tahu terlebih dahulu.
“Setiap usaha banyak yang kesandung-sandung kapok ga jalanin usaha? Dunia crypto ini kan memang kita engga boleh baper, kita selalu bilang ke semua orang yang mau gabung sama kita do your own reseach . Artinya kita bukan pengendalian keuangan kalian untuk orang yang tahu crypro, enak jelasin ya tapi untuk yang belum tahu memang ada sedikit kita lebih effort untuk memberikan pengetahuan lebih,” tuturnya.
“Makanya kita sampai dateng ke Pa Tirta soal Twitter kemarin itu membuat kita sedikit syok karena banyak orang yang tidak paham dan dipermainkan oleh FUD, orang yang memang tidak suka aja soal kenaikannya kan,” katanya. (det/wis)