Mendaki Gunung Raung, Banyak Temui Hal Ghaib Bila Melanggar Pantangan

oleh

BANYUWANGI|DutaIndonesia.com – Gunung Raung merupakan gunung yang berada di gugusan pegunungan Ijen, Jawa Timur. Gunung setinggi 3.344 mdpl ini dikenal memiliki medan terjal sehingga menjadi favorit para pendaki pecinta tantangan yang menggugah adrenalin.

Medan berat dan jalur ekstrim yang harus dilewati pendaki bakal terbayar lunas dengan panorama keindahan alam dari puncak gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Jember dan Bondowoso ini. Selain kaldera kawah yang membentang luas, traveler juga bisa menikmati panorama bak di negeri awan.

Namun tahukah kalian? Ada sejumlah pantangan yang tak boleh dilanggar saat melakukan pendakian atau berada di puncak Raung. Jika dilanggar, maka akan ada kejadian aneh nan mistis yang bakal mengganggu traveler. 

Berikut ulasannya:

1. Dilarang Berteriak dan Melempar Batu

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa dilarang keras berteriak atau melempar batu saat berada di puncak Raung. Jika pantangan ini dilanggar, maka puncak gunung yang semula cerah tiba-tiba akan tertutup kabut. 

“Saat berada di puncak Raung, kalau ada yang berteriak teriak apalagi lempar lempar batu, percaya ngak percaya akan terjadi sesuatu yang aneh. Kabut tiba-tiba muncul dan menyelimuti puncak gunung,” kata Eko Wahyudianto, salah satu pemandu wisata di Gunung Raung.

Fenomena ini tentu akan membuat pendaki kecewa. Sebab mereka tak lagi bisa menyaksikan keindahan alam dari puncak Raung lantaran pandangan tertutup kabut. Padahal, untuk mencapai puncak mereka harus bersusah payah melewati medan terjal dan curam.

“Pandangan kita akan tertutup awan putih bahkan jarak pandang kita hanya bisa melihat satu meter saja. Pastinya jadi kecewa. Kan tujuan mereka mendaki ke puncak 3 hari dua malam untuk melihat indahnya panorama puncak Gunung Raung,” ungkap Eko.

Tak hanya itu, fenomena kabut ini membuat perjalanan pulang dari puncak Gunung Raung sangat berbahaya. Selain harus melewati jalur setapak yang sempit, di kedua belah sisi merupakan jurang yang dalam.

“Tentu sangat berbahaya jika sudah turun kabut. Jalur curam ditambah pandangan mata yang terbatas ya harus ekstra hati-hati,” tegasnya.

2. Perempuan Dilarang Mendaki saat Datang Bulan

Pantangan selanjutnya, seorang perempuan yang tengah datang bulan dilarang keras melakukan pendakian ke puncak Gunung Raung. Jika tetap memaksakan diri, maka siap-siap ditemui sosok makhluk halus penghuni Gunung Raung.

“Bagi pendaki perempuan yang tengah datang bulan, biasanya saya imbau agar tidak naik. Sebab, jika dia nekat naik, yang sering terjadi wanita itu akan melihat berbagai mahluk halus,” ungkapnya.

Makhluk astral itu bakal menampakkan diri sejak di pos pertama. Penampakan itu akan muncul terus menerus hingga pos sembilan. “Itu sering kita alami dari pengalaman mendaki puncak gunung raung dari wilayah Kalibaru,” tambahnya.

Eko pun menceritakan pengalaman saat memandu wisata ke puncak Gunung Raung. Kala itu, ada salah tamunya yang merupakan seorang indigo.

“Setelah turun ia bercerita selama perjalanan mulai pos 1 sampai pos 9, dirinya melihat berbagai macam bentuk mahluk halus. Saya mendengar ceritanya ngeri mas,” ceritanya.

Untuk itulah setiap kali hendak mendaki Gunung Raung, Eko selalu memberi brifing kepada para tamunya agar mereka mengerti apa yang boleh dan tidak dilakukan selama pendakian.

“Tak lupa saya ingatkan juga agar senantiasa berdoa dan memiliki niatan baik saat mendaki gunung Raung. Karena namanya di gunung pastilah ada hal-hal ghaib,” imbuhnya. (ndc/ozi)