MAGETAN | DutaIndonesia.com – Telaga Wurung atau Telaga Wahyu adalah telaga ke-2 yang menjadi destinasi wisata alam setelah telaga Sarangan di Magetan Jawa Timur. Lokasinya sama di perbukitan.
Jika Anda hendak menuju Telaga Wurung, dari Kota Magetan arahnya sama ke telaga Sarangan. Anda pasti akan melewati telaga ini.
Tepatnya danau ini terletak di bawah telaga Sarangan.
Telaga Wahyu ini sebelumya bernama telaga Wurung namun jarang dikunjungi wisatawan. Kemudian tahun 2000 Pemkab Magetan mengubah namanya mejadi Telaga Wahyu. Ini dilakukan agar kesan kutukan wurung bisa dihilangkan. Wurung berasal dari kata urung, jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti kegagalan.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, cekungan yang terisi air ini dahulu belum selesai dikerjakan atau gagal dirampungkan oleh jin. Versi lain, konstruksi kolam dihentikan karena danau ini bocor, dan air mengalir melalui sungai bawah tanah.
Versi lain juga mengatakan bahwa Wahyu itu adalah petujuk dari langit. Dan dapat diartikan bahwa danau terbentuk oleh meteorit yang jatuh ke bumi sehingga membentuk cekungan lebar kemudian terisi air. Sayang, sampai hari ini belum ada bukti ilmiah yang menguatkan awal terbentuknya Telaga Wahyu ini atau Wurung ini.
Wurung atau gagal, tempat ini seolah pantang didatangi oleh pasangan kekasih. Dikatakan dalam mitos tersebut, pasangan kekasih berpacaran yang datang ke tempat ini disebutkan bisa gagal menapaki hubungan tingkat selanjutnya, alias dengan kata lain bisa gagal bersatu menjadi pasangan suami-istri karena berkunjung ke telaga Wurung ini.
Hubungan asmara yang dibina bisa kandas alias putus di tengah jalan tidak jadi menikah. Memang ada beberapa pasangan yang memang akhirnya putus tidak jadi menikah, tidak lama setelah berkunjung ke telaga satu ini.
Namun terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut semua kembali kepada keyakinan masing masing. Mitos ini sudah terkenal sejak zaman nenek moyang, orang tua dahulu jika anaknya berpacaran dilarang bermain ke tempat ini.
‘ Bisa wurung atau bisa gagal’.
Namun meski ada mitos kegagalan cinta dan lainnya, tempat ini cukup elok. Jadi, sesekali tidak apalah Anda berkunjung ke sana untuk menghirup udara segar. (nto/ndc)