Pengalaman Ekstrem Traveller Hadapi Imigrasi (Bagian 2): My Name Is MOHAMAD ANSORI!

oleh
Mampir Everland Theme Park Seoul Korea Selatan.

Oleh Mohamad Ansori

PENGALAMAN diusir (deportasi) dari Jepang itu sangat membekas di hati saya. Tapi saya tidak pernah kapok. Tidak pernah trauma. Tidak takut bila berhadapan dengan petugas Imigrasi. Di negara mana pun. Sebab, memang tidak ada yang perlu ditakuti. Selain Allah SWT.

Saya memang belum pernah lagi ke Jepang sejak peristiwa deportasi tersebut, tapi saya tetap bepergian keliling dunia. Habis dideportasi dari Jepang, saya ke Korea. Bahkan selanjutnya  ke Eropa, ke Arab Saudi, ke Mesir,  dan Turki. Dan saat berhadapan dengan petugas Imigrasi di semua bandara di negara-negara itu, aman-aman saja he he..

Dan ini bukan pengalaman pertama saya. Jauh sebelumnya, sewaktu masih kuliah dulu, saya juga pernah mengalami kejadian yang hampir sama. Saya ditolak masuk ke Amerika Serikat. Visa USA saya ditolak. Padahal saya mau ikut lomba. Kompetisi robot.

Berita Terkait: Pengalaman Ekstrem Traveller Hadapi Imigrasi (Bagian 1): Bos Gift Travel Diinterogasi dan Dideportasi

Saat itu satu tim robot saya enam mahasiswa, tapi yang aneh, hanya saya yang ditolak visanya. Kemudian saya mendapat kabar dari sejumlah teman, bahwa alasan visa saya ditolak karena nama saya. Ya, My Name is MOHAMAD ANSORI! Tapi, entahlah he he…, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, sekali lagi, saat berada di Imigrasi, hanya mereka (petugas Imigrasi) dan Allah saja yang tahu.

Yang jelas, kejadian yang menimpa saya di Amerika dulu, dan mungkin juga di Jepang itu, membuat saya teringat cerita dalam film My Name Is Khan. Film Bollywood yang dibintangi Shah Rukh Khan dan Kajol. Ceritanya beda sih, tapi mungkin mirip hehe. Sama-sama menghadapi kesulitan gegara nama. Gegara identitas.