Pembina Pramuka SBSM 5 Ikuti Mugus Pramuka KBRI Kuala Lumpur

oleh

KUALA LUMPUR| DutaIndonesia.com – Dalam rangka memperkaya jangkauan program pembelajaran, SBSM 5 Gombak Kuala Lumpur berkesempatan ikut serta dalam acara Musyawarah Gugus Depan (Mugus) Pramuka KBRI Kuala Lumpur.

“Secara detail, kegiatan ini bertujuan agar semua perwakilan gugus depan di wilayah Kuala Lumpur yang ada ikut serta membahas laporan pertanggung jawaban gugus depan periode 2017 – 2023,” terang Dra Mimin Mintarsih yang merupakan Kepala sekaligus perwakilan dari SBSM 5 dalam acara ini.

Selain itu, lanjut Mimin, forum tersebut juga digunakan untuk saling tukar pendapat di antara perwakilan gugus depan yang ada tentang program yang direncanakan untuk dua tahun ke depan.

Sejatinya, SBSM 5 termasuk satuan pembelajaran yang belum menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. Karena itu, ia belum mempunyai satuan gugus depan sebagaimana beberapa satuan pembelajaran yang ikut serta dalam forum tersebut.

Atas alasan ini juga, Mimin yang merupakan Kepala SBSM 5 hadir lebih sebagai utusan dari masyarakat.

Meski demikian, harap Mimin, forum tersebut justru diharapkan menjadi modal sosial bagi SBSM 5 agar ke depan bisa menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.

“Di [forum] ini, alhamdulillah saya bisa mengenal lebih dalam tentang detail kegiatan kepramukaan. Yang penting lagi, saya bisa menyambung silaturrahim dengan banyak pembina gugus depan,” jelasnya.

Kegiatan yang dikoordinir oleh Gerakan Pramuka Gugus Depan Pramuka KBRI Kuala Lumpur ini diadakan di Klana Beach Resort Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 12 – 13 Agustus 2023.

Selain perwakilan dari tiap gugus depan dan anggota masyarakat, dalam forum tersebut juga diundang Pembina Pramuka dari Gudep KBRI Kuala Lumpur dan beberapa perwakilan dari peserta didik.

Kehadiran Kak Dato Hermono selaku Ketua Mabigus sekaligus Duta Besar KBRI Kuala Lumpur beserta jajarannya turut memberi semangat dan motivasi tersendiri untuk para peserta.

“Program ini sangat bermanfaat khususnya dalam menemukan cara untuk mendisiplinkan anak seusia siaga penggalang yang berumur 7 – 14 tahun. Termasuk juga untuk melatih kemandirian mereka dalam menghadapi kehidupan,” pungkas Mimin.

Adapun terkait sumber dana kegiatan, para peserta melakukan pembiayaan secara mandiri yang diambil dari uang kas dari masing-masing gugus depan. (Joko/Mimin/Aziz)

No More Posts Available.

No more pages to load.