SURABAYA | DutaIndonesia.com – Sejumlah pihak mendesak agar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur memberi contoh berdemokrasi yang baik dalam pemilihan ketua organisasi wartawan tersebut. Hal itu terkait pemilihan Ketua PWI Jatim pada Oktober 2021 nanti yang hanya diikuti dua kandidat yaitu Ainur Rochim yang merupakan incumbent dan Eko Pamuji yang sekarang menjadi sekretaris PWI Jatim.
Karena itu dibutuhkan figur alternatif yang menyatukan dua kubu. Sejumlah pihak kemudian menyebut nama Lutfil Hakim, wartawan senior yang sekarang menjadi Wakil Ketua Bidang Kerjasama PWI Jatim.
Saat dikonfirmasi, Lutfil Hakim mengaku siap bila diminta menjadi figur alternatif calon ketua PWI Jatim.
“Saya siap maju bila memang untuk kemajuan PWI Jatim. Saya siap menjadi calon alternatif di samping ketua dan sekjen. Saya maju karena ingin menyatukan PWI, karena sekarang ada 2 kubu. Dengan demikian, majunya saya untuk menghindari perpecahan di tubuh PWI dengan timbulnya dua kubu tersebut,” kata Lutfil Hakim Jumat 16 September 2021.
Lutfil Hakim mamastikan bahwa ketua PWI ke depan harus dari wartawan muda. Karena itu dia siap menyiapkan program kaderisasi agar kelak wartawan muda bisa ikut memajukan PWI Jatim. “Nanti kita yang senior mengarahkan saja mereka,” katanya.
Lutfil juga siap dengan program-program lain untuk kemajuan PWI Jatim. “Dan terpenting majunya saya untuk menyatukan kita semua. Kemajuan bisa dicapai bila kita bersatu,” katanya.
Sebelumnya salah satu tokoh pers Jatim, Imawan Mashuri, SH., MH., menegaskan, jangan sampai PWI justru ikut merusak martabat demokras di Indonesia. Hal itu bila dalam pemilihan ketua ternyata hanya dua orang kandidat saja.
‘’Itu melahirkan keterbelahan. Nanti, efek psikologis setelahnya, akan panjang. Seperti yang terjadi pada dua kali pilpres kita,’’ kata Imawan.
Pemilik sejumlah media berbagai platform ini meminta agar ada figur wartawan senior lain yang mumpuni ikut tampil dalam pemilihan ketua PWI Jatim. Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jatim itu, berharap, setidaknya ada tiga calon untuk maju pada pemilihan Ketua PWI Jatim Oktober nanti.
‘’Untuk mencerminkan demokrasi, idealnya calon Ketua PWI Jatim muncul tiga calon. Meski dua nama calon yang sudah muncul, sama-sama memiliki dedikasi dan punya kelebihan masing-masing, dalam membesarkan PWI, tapi calon lain perlu diberi peluang yang sama untuk mengabdi di PWI Jatim,” katanya.
Saat ini figur yang disebut bisa menjadi jadi tengah dari keterbelahan dua kubu adalah Lutfil Hakim. Tampilnya Lutfil Hakim bisa membuat suasana pesta demokrasi di kalangan wartawan Jatim semakin semarak dan hidup. Hal ini sangat berbeda bila yang tampil sebagai calon hanya dua orang saja. Apalagi sejumlah pihak menginginkan pemilihan ketua PWI Jatim kali ini harus digelar demokratis, elegan dan cerdas. Misalnya dengan diadakan debat kandidat.
Keinginan itu sempat disampaikan Ketua PWI Malang Raya, Cahyono bersama pengurus dan mantan Ketua PWI Malang Raya, Sugeng Irawan, di rumah Imawan, di Lawang, Malang, Minggu lalu.
“Misalnya ada monolog, dialog dan debat para kandidat. Sejumlah media di Jatim, haruslah bersedia memfasilitasi forum ini,” katanya.
Imawan menyambut baik ide itu. Dia pun mengatakan bahwa seluruh media yang berada dalam grupnya, siap jika diminta menjadi panggung kontestasi.
‘’Di atas informasi dan kontrol sosial, tugas wartawan adalah harus menjaga kebenaran dan juga demokrasi yang sudah kita pilih, sebagai tatanan sosial kemasyarakatan,’’ kata bapak dua putra ini. (gas)