SURABAYA| DutaIndonesia.com – Pemprov Jatim bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur, memperkuat program strategis pengendalian inflasi, salah satunya melalui Lumbung Pangan Etalase Pengendali Inflasi Kab/Kota (EPIK) Mobile.
Lumbung Pangan EPIK Mobile merupakan bentuk sinergi Bank Indonesia dengan Pemprov Jatim untuk menyediakan warung bahan pangan murah berjalan guna mendukung upaya stabilisasi harga pangan secara proaktif, khususnya ke wilayah yang mengalami gejolak harga tinggi.
Pemberangkatan truk Lumbung Pangan EPIK Mobile bermuatan 5 ton beras dilakukan Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Prov Jatim Erwin Gunawan, sesaat sebelum kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi kemarin.
Gubernur Khofifah menyebut, mobil EPIK ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pengendalian harga. Dengan tujuan pengendalian inflasi yang menyasar lokasi di seluruh Jawa Timur, khususnya wilayah yang sedang mengalami gejolak harga tinggi.
“EPIK ini adalah Etalase Pengendalian Inflasi Kabupaten/Kota. Jadi program ini berkeliling ke mana-mana memberikan penetrasi harga beberapa sembako,” kata Khofifah dalam siaran pers, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, ton beras JATIM CETTAR tersebut akan didistribusikan ke 13 Toko EPIK di 8 kabupaten/kota yang sudah bekerjasama dengan BUMD PT JGU sebagai distributor. Antara lain Kota Surabaya, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Malang, Kab Sidoarjo, Kab Gresik, Kab Jombang dan Kab Ngawi.
Lebih lanjut Khofifah mengungkapkan, program Lumbung Pangan EPIK merupakan langkah konkrit Kerjasama Intra Provinsi (KIP) dalam mengendalikan inflasi. Terdapat dua jenis Lumbung Pangan EPIK yakni Lumbung Pangan EPIK Reguler yang terdapat di 13 titik 8 Kab/Kota dan Lumbung Pangan EPIK Mobile yang memanfaatkan kendaraan truk sebagai warung bahan pangan murah berjalan.
“Dengan adanya program EPIK ini, maka upaya pengendalian inflasi dapat secara aktif menyasar lokasi di seluruh wilayah Jawa Timur, khususnya wilayah yang sedang mengalami gejolak harga tinggi,” terang Khofifah.
Empat Langkah Strategis TPIP
Sementara itu, Erwin Gunawan dalam kesempatan HLM mengungkapkan bahwa Jawa Timur menyepakati quick wins pengendalian inflasi yang sejalan dengan empat langkah strategis TPIP.
“Pertama, intensifikasi pemantauan harga pangan melalui website SISKAPERBAPO dan tarif angkutan oleh instansi terkait. Kedua, optimalisasi Intervensi Pasar melalui pelaksanaan pasar murah Ramadan Jatim di sekitar 1.200 titik lokasi yang tersebar di 38 kabupaten/kota serta pengawasan bersama Satgas Pangan,” ungkap Erwin.
Ketiga, mengendalikan tekanan tarif angkutan melalui penyediaan mudik gratis via jalur darat sebanyak kurang lebih 350 bus dan pengangkutan 400 kendaraan roda dua, jalur laut sebanyak 53 perjalanan, penurunan tarif angkutan udara sebesar 13- 14%, penyediaan posko angkutan lebaran selama H-7 sampai dengan H+7 lebaran, dan pelaksanaan kerjasama intra provinsi untuk mendukung pemerataan distribusi pangan.
Dan ke empat, menyampaikan informasi harga rata-rata bahan pokok Jawa Timur secara harian dan edukasi publik. “Ke depan, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta TPID se-Jawa Timur akan terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi Jawa Timur, termasuk quick Wins pengendalian inflasi menjelang HBKN Idul Fitri guna mendukung tercapainya stabilitas infiasi Jawa Timur pada rentang sasaran nasional 2,5+1 % (yoy),” pungkasnya. (tis)