SMKN 1 Banyuwangi membentuk Satgas KPP ( Kader Perubah Perilaku) untuk PTM terbatas ini. Satgas ini terdiri atas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pembina ekstra kurikuler, OSIS, hingga UKS. Setiap harinya anggota Satgas menggunakan rompi.
Salah seorang guru SMKN 1 Banyuwangi, Drs Kartamun, menambahkan, para siswa sangat senang dengan adanya PTM meski harus dilakukan dengan pembatasan protokol kesehatan yang ketat. Para siswa, kata dia, mematuhi prokes dengan baik sebab sama-sama peduli dan ingin melindungi baik antar siswa maupun siswa dengan guru. “Senang banget para siswa, setelah lama belajar daring dari rumah,” katanya Rabu.
Drs Setyo Budi, guru SMAN 1 Talun Kabupaten Blitar mengatakan, PTM di sekolahnya sempat hanya dilaksanakan dua hari. Selanjutnya karena Kab. Blitar PPKM level 4 lagi, para siswa pun kembali belajar daring. Namun sekarang Kab. Blitar dikabarkan kembali ke level 3 sehingga sangat mungkin akan digelar PTM lagi.
“Nanti bila kembali ke level 3, baru PTM lagi. Jumlah siswa yang masuk 50%. Masuk jam 7.30 pulang jam 10.00. Direncanakan siswa dimasukkan bergantian. Minggu 1 yang masuk siswa kelompok ganjil, minggu berikutnya siswa kelompok genap. Ternyata, 2 hari PTM wilayah Blitar naik status dari level 3 jadi level 4, sehingga PTM dihentikan & kembali daring lagi hingga sekarang. Untuk daring, ada 10 jam pelajaran, tiap jamnya 30 menit, mulai jam 7 sampai jam 12,” kata Setyo Budi Rabu. (gas)