JAKARTA|DutaIndonesia.com – Komisioner Kompolnas Mohammad Dawam melakukan riset dan penelitian terkait paham ekstrem dan radikalisasi di Indonesia.
“Kegiatan penelitian ini menjadi penting, sebab sebagai basis kajian arah kebijakan Polri dalam konteks penanganan Radikalisasi,Terorisme dan Deradikalisasi yang dikaji dan disusun Kompolnas,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).
Dikatakannya, hal ini untuk melengkapi penelitian sebelumnya berjudul: “Peran Polri Dalam Penerapan Derakalisasi Paham Ekstrem Keagamaan Perspektif HAM” di 4 Polda; NTB, Sulsel, Lampung, Jateng (Polres Sukoharjo dan Pesantren Al-Mukmin Ngruki).
“Kami berkunjung dan berdiskusi langsung dengan Polres Bogor Kabupaten dan PJU, diteruskan ke Rutan Cikeas serta Lapas Narkotika Kelas II A Gunung Sindur diterima langsung Karutan Pak Didik dan Kalapas Pak Damari,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, kata Gus Dawam, pihaknya melakukan diskusi terkait persoalan dan perbaikan Lapas. “Termasuk perbaikan sistem Rutan, SDM, Sarana dan Prasarana, dan Anggaran Operasional Rutan dan Lapas, khususnya Rutan dan Lapas Napi Teroris,” jelas tokoh muda NU ini.
Kegiatan berlangsung pada 18-19 Mei 2022. Pihaknya hadir dengan Pasukan Lengkap yakni Mohammad Dawam sebagai Anggota Kompolnas, Briptu Mustika Rahayu, Stenly Kurnia Cipta, Monika Juniarti, bersama lima Peneliti: Syaiful Arif, Shoffa Ihsan, La Radi Eno, Sholeh Basyari, Ali Muhtarom.
Menurutnya kegiatan penelitian ini menjadi penting, sebab sebagai basis kajian arah kebijakan Polri dalam Konteks Penanganan Radikalisasi,Terorisme dan Deradikalisasi yang dikaji dan disusun Kompolnas untuk menjadi Dasar Arah Kebijakan Polri yang akan disampaikan kepada Presiden.
“Semoga semua proses berjalan sesuai waktu, harapan dan hasil yang maksimal. Salam Presisi,” pungkas Gus Dawam. (hud)