WELLINGTON | DutaIndonesia.com – Selain India, Indonesia bisa belajar dari Selandia Baru. Ada warning dari Negeri Kiwi itu.
Selandia Baru sekarang kembali menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Delta. Jumlahnya pun diprediksi akan terus meningkat. Negara tersebut melaporkan 21 kasus baru Corona pada Sabtu (21/8/2021).
Padahal warga di negeri ini baru saja merasakan kelegaan setelah sempat bebas dari Corona. Tapi gegara lengah setelah ada satu warganya pulang dari luar negeri dan terpapar, seluruh negeri pun harus merasakan kengeriannya.
Sampai saat ini kasus wabah COVID-19 gelombang 2 varian Delta di Selandia Baru sudah mencapai 51 orang. Dari total tersebut, 21 kasus baru yang dilaporkan adalah 18 orang yang terinfeksi di kota terbesar Selandia Baru, Auckland, dan tiga kasus lainnya di ibukota Wellington.
Maka Perdana Menteri Jacinda Ardern pun langsung menerapkan lockdown di negara berpenduduk 5,1 juta orang pada hari Selasa kemarin ketika wabah meluas dengan cepat, khususnya di dua kota utama.
“Salah satu hal yang kami pelajari dari New South Wales adalah bahwa virus dapat terus menyebar selama lockdown,” kata Ardern tentang wabah di negara bagian tetangga terpadat di Australia.
New South Wales pada hari Sabtu mencatat rekor 825 kasus baru ketika wabah Delta melonjak meskipun lockdown diterapkan selama berminggu-minggu.
“Tidak ada yang menginginkan lockdown yang diperpanjang dan tidak ada yang ingin melihat tingkat penularan itu, jadi hal nomor satu yang dapat dilakukan semua orang saat ini adalah mengurangi kontak Anda dengan lainnya,” kata Ardern seperti dikutip dari detik.com.
Wabah Selandia Baru itu diyakini berasal dari seorang pelancong dari Sydney, di ibu kota New South Wales hingga akhirnya menyebar dengan cepat di sana. Padahal, Selandia Baru sebelumnya sudah bebas COVID-19 dan hidup tanpa pembatasan termasuk tanpa menggunakan masker.
Lockdown yang kembali diterapkan diperpanjang hingga sepekan.
Negara ini telah mencatat lebih dari 2.600 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 26 kematian akibat COVID-19,” menurut kementerian kesehatan, dikutip dari Straits Times.
Hanya 19 persen dari populasi yang telah divaksinasi sepenuhnya, Selandia Baru memiliki laju paling lambat terkait cakupan vaksinasi di antara negara2 kaya. (det)