WASHINGTON | DutaIndonesia.com – Teror bom bunuh diri di Bandara Kabul yang dikhawatirkan negara Barat akhirnya benar-benar terjadi. Sebanyak 13 tentara Amerika Serikat tewas dalam ledakan di dekat Bandara Kabul.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (29/8/2021) melakukan perjalanan ke Pangkalan Angkata Udara Dover di Delaware untuk menghormati 13 tentara Amerika yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul hari Kamis (27/8) itu ketika jenazah mereka tiba di tanah airnya dari Afghanistan.
Biden menyaksikan langsung serah terima jenazah dalam sebuah acara ritual militer.
Sebanyak 13 tentara Amerika yang tewas itu berusia antara 20-31 tahun, dan berasal dari California dan Massachusetts, serta negara-negara bagian yang terletak di antara keduanya. Diantara mereka terdapat seorang anggota Marinir berusia 20 tahun dari Wyoming yang sedang menantikan kelahiran anak pertamanya dalam tiga minggu.
Juga seorang anggota Korps Angkatan Laut berusia 22 tahun yang dalam percakapan terakhir melalui FaceTime dengan ibunya meyakinkannya bahwa ia akan tetap aman karena “teman-teman menjaga saya.”
Lima orang tentara baru berusia 20 tahun, atau berarti dilahirkan tak lama sebelum serangan teroris 11 September 2001 yang mendorong Amerika untuk menyerang Afghanistan guna menggulingkan al-Qaida dan menjatuhkan Taliban yang ketika itu memerintah negara itu.
Saat kematiannya ketiga belas tentara muda itu berada di wilayah yang merupakan perang terlama Amerika, membantu proses evakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang ingin melarikan diri dari negara itu pasca pengambilalihan oleh Taliban tanggal 15 Agustus lalu.
“Tiga belas tentara kita yang meninggal ini adalah pahlawan yang membuat pengorbanan tertinggi dalam memberikan pelayanan terbaik untuk cita-cita Amerika, sambil menyelamatkan nyawa orang lain,” demikian petikan pernyataan Biden dalam pernyataan hari Sabtu (28/8).
“Keberanian dan ketidakegoisan mereka telah memungkinkan lebih dari 117.000 orang yang berisiko sejauh ini berhasil selamat,” lanjut pernyataan itu.
Anggota keluarga tentara yang tewas ini juga terbang ke Dover untuk menerima peti jenazah yang diselimuti bendera Amerika ketika tiba kembali dari Afghanistan. (okz/wis)