SIDOARJO | DutaIndonesia.com – Komitmen Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) memajukan kota delta dengan menerapakan konsep “Buttom Up” seperti yang dijanjikan saat kampaye sekarang sudah dijalankan. Ruang aspirasi masyarakat untuk mengawal pembangunan dibuka seluas-luasnya. Bupati mangatakan masukan dari bawah sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu Ia menegaskan dibutuhkan “mata” di tiap desa yang bisa memberikan masukan. Bahkan Bupati Gus Muhdlor mendorong agar warga tidak perlu sungkan bila ingin menyampaikan langsung masukan itu ke dirinya.
“Sidoarjo ini butuh percepatan, Sidoarjo butuh perhatian dan itu tidak hanya dilakukan oleh bupati semata,” katanya usai membagikan bantuan sosial kepada warga Desa Trompoasri Kecamatan Jabon. Senin, (20/9/2021).
Masyarakat didorong lebih proaktif mengawal pembangunan Sidoarjo. Karena Sidoarjo butuh percepatan pembangunan yang tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh peran serta masyarakat untuk ikut bersama-sama membangun Kabupaten Sidoarjo lebih baik lagi.
“Dibutuhkan “mata” disetiap desa sampai RT. Dari situ akan ada laporan yang masuk hal apa saja yang perlu dibenahi. Ini semata-mata untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.
Putra KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) itu juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak percaya terhadap oknum yang menjanjikan jabatan atas nama dirinya. Kalau menjumpai itu segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Kepada masyarakat Jabon, Gus Muhdlor mempersilahkan menyampaikan aspirasinya demi kemajuan pembangunan di Kecamatan Jabon. Bahkan bupati siap memenuhi janjinya kepada warga Jabon sewaktu kampanye mencalonkan bupati kemarin.
“Aspirasi-aspirasi lain demi kamajuan Jabon jenengan sampaikan jangan merasa sungkan, minimal lewat Korcamnya atau Korwilnya, lewat Kadesnya boleh, lewat camatnya boleh,”ucapnya.
Dikatakannya di Desa Kalisogo Kecamatan Jabon akan dibangun kawasan industri. Progressnya masih berlangsung. Bupati memastikan tenaga kerja dari warga Jabon masuk prioritas. Bila sudah diterima jadi pegawai Gus Muhdlor minta warga Jabon bisa bekerja dengan baik.
“Ini sudah on progress, kita sedang bernegosiasi dengan para pengusaha termasuk para investor untuk memastikan bahwa sekian persen warga Jabon harus kerja disana, ojok sampai warga Jabon jadi penonton di daerahnya sendiri,” pungkasnya. (git/win)