Disdikbud Kaji Keris dan Manuskrip Sebagai Warisan Budaya Nasional

oleh
m alwi kadinas pendidikan pamekasan
Mohammad Alwi SSos MSi.

 

PAMEKASAN | DutaIndonesia.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan selama dua hari mulai Senin (9-10/12/24) menggelar Seminar Hasil Kajian Koleksi Museum Mandilaras, di Hotel Kemuning Pamekasan. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Mohammad Alwi SSos MSi.

Alwi mengatakan hasil dari seminar ini diharapkan menemukan koleksi yang nanti bisa didaftarkan kepada Kementerian Budaya sebagai warisan budaya nasional. Saat ini, kata dia, salah satu prioritas dari Presiden Prabowo Subianto adalah melindungi kebudayaan yang ada.

Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada yang mengagendakan kegiatan meneliti warisan budaya di Kabupaten Pamekasan ini untuk bersama-sama didaftarkan agar tidak diambil oleh kabupaten lain.

“Tadi malam, ada film tradisi Tajin Sora jadi pemenang sebuah lomba film. Jadi kearifan lokal yang ada di daerah kita ternyata oleh kabupaten lain di-replace sehingga menjadi daya tarik wisatawan. Nah yang seperti ini jangan terjadi lagi,” tandasnya.

“Karena itu pemerhati budaya bersama dinas pendidikan dan kebudayakan berusaha untuk melestarikan, ikut mendaftarakn jadi warisan budaya tak benda. Kalau sudah diclaim oleh kabupaten lain, maka itu dihapus dari kita dan kita dianggap plagiat,” imbuhnya.

Alwi menegaskan begitu cepat proses kebudayaan suatu daerah ditiru oleh kabupaten lain, kalau tidak dibentengi maka akan diakui daerah lain. Kepada para pihak yang konsen di bidang ini, Alwi meminta untuk aktif terus melestarikan dan kemudian mendaftarkan agar jadi warisan budaya nasional.

Kebanyakan peserta Seminar adalah para guru. Tujuannya agar mereka bisa menjadikan mata ajar bagi anak didiknya agar paham atas warisan budaya sendiri.

Misalnya soal keris, meskipun sudah diakui daerah lain, selaku orang Madura memiliki sejarah dengan keris, dan itu harus disampaikan pada anak didik sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.

Sebelum seminar digelar pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan mengadakan beberapa kajian terhadap sekitar 200 koleksi di Perpustakaan Umum Mandilaras. Di antaranya adalah keris dan manuskrip yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan seminar. Hasilnya public khususnya para guru diharapkan bisa mengembangkan sebagai tambahan mata ajar di sekolah.

Panitia mendatangkan tim ahli, praktisi, yang membidangi, antara lain dari STIBA Tlanakan Pamekasan, karena di sekolah tinggi ini ada lembaga yang menangani kajian masalah manuskrip. Kurang lebih ada 20 manuskrip yang dikaji. Pembicara lainnya adalah Ibu Riska dari Sumenep yang mengkaji masalah keris. (mas)

No More Posts Available.

No more pages to load.