GRESIK|DutaIndonesia.com – Menjelang diadakannya konferensi cabang PCNU Gresik pada 5 Desember mendatang, enam Ketua Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU) bersepakat memunculkan lima kriteria utama yang harus dimiliki calon Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik.
Para Ketua NU tingkat kecamatan tersebut berharap ketua yang akan dipilih memiliki keaktifan dalam kepengurusan NU selama satu periode.Lalu, mengikuti PKPNU dan MKNU.
Kemudian, tidak pernah terlibat dalam organisasi terlarang serta komitmen anti radikalisme. Selanjutnya, memiliki kemampuan membaca dan memahami kitab kuning serta melayani kepada jamiyah dan jamaah NU.
Ketua MWC NU Ujungpangkah, Nafisul Athok mengatakan, pihaknya bersama Ketua MWC lain yakni dari Panceng, Balongpanggang, Wringinanom, Duduksampeyan dan Dukun telah merumuskan lima kriteria.
“Ini untuk menjadi pedoman bagi MWC dan ranting yang memiliki hak suara agar tak salah pilih memilih ketua tanfidziyah PCNU Gresik. Lima kriteria ini harus dimiliki demi kemajuan organisasi,” katanya Selasa (23/11/2021).
Athok menyatakan, poin pertama calon ketua tanfidziyah harus benar-benar aktif dalam kepengurusan NU selama satu periode. Menurutnya, hal ini sangat penting dalam program ke-NU-an jangka panjang. “Jangan sampai, ada yang aktif ketika akan pemilihan saja, ini organisasi,” ujarnya.
Poin kedua, lanjut Athok penting bagi calon ketua memiliki kemampuan membaca dan memahami kitab kuning. Alasannya agar pimpinan dapat fleksibel dalam mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan ummat.
“Karena dalam memahami kitab kuning itu, seorang pimpinan NU dapat memahami perbedaan pendapat dan madzab sehingga dalam memimpin dapat moderat dalam mengambil keputusan. Fleksibel,” bebernya.
Poin ketiga tambah Athok, Ketua PCNU harus memiliki komitmen anti-radikalisme sesuai cita-cita NU dengan menekankan Islam moderat dan toleran.
Dia mengaku, kriteria ini menurutnya sangat penting dimiliki sebagai pimpinan. Karena sejatinya Nahdlatul Ulama dilahirkan dengan prinsip Islam moderat, anti radikalisme, anti ekstrimisme apalagi terorisme.
“Jadi calon ketua harus miliki komitmen anti radikalisme dan tidak pernah terlibat dan berhubungan dengan organisasi yang mengarah ke radikalisme,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MWC NU Panceng Muhammad Halim menambahkan, poin keempat yang dimiliki Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik pernah mengikuti PKPNU (Pendidikan kader penggerak NU) dan mengikuti MKNU (Madrasah kader NU).
“Hal ini syarat mutlak bagi seseorang yang pengurus NU. Kemudian yang poin kelima adalah bertanggungjawab melayani jamiyah dan jamaah NU secara maksimal. Artinya, harus ada waktu lebih (Tidak menduakan) sehingga Ketua PCNU Gresik ke depan merupakan sosok yang bisa memaju organisasi (sal/luck)