Gagal Tangani Pandemi Covid-19, Menteri India Mundur Massal, Bagaimana dengan Indonesia?

oleh
Perdana Menteri Narendra Modi

NEW DELHI | DutaIndonesia.com – Budaya mundur tidak hanya dilakukan pejabat di negeri Jepang, tapi juga di India. Sebanyak 12 menteri India mengundurkan diri secara bersama-sama. Salah satunya menteri kesehatan, menteri lingkungan dan pendidikan.

Seperti dilansir dari AFP, Rabu (7/7/2021), pengunduran diri para menteri secara berjamaah itu terjadi Rabu kemarin sebagai bagian dari perombakan besar-besaran oleh Perdana Menteri Narendra Modi menyusul lonjakan bencana dalam kasus Covid-19 dan menjelang pemilihan negara bagian yang penting.

Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mendapat kritik khusus selama lonjakan kasus virus Corona pada bulan April dan Mei 2021. Layanan kesehatan berada di bawah tekanan berat di banyak daerah karena rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen medis dan obat-obatan. Kondisinya sama dengan di Indonesia sekarang di mana masyarakat kesulitan mencari obat-obatan, atau asupan untuk menambah imun, serta tabung oksigen.

Menteri Hukum, Keadilan dan Teknologi Informasi India, Ravi Shankar Prasad, juga mengundurkan diri. Dia telah terlibat dalam perselisihan sengit dalam beberapa bulan terakhir dengan perusahaan media sosial asing.

Selain Vardhan dan Prasad, Menteri Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Ikli, serta Informasi, Penyiaran dan Industri Berat, Prakash Javadekar, yang juga mengundurkan diri. Juga Menteri Pendidikan India Ramsh Pokhriyal Nishank.

Sejumlah kalangan menilai budaya mundur penting bagi pembelajaran masyarakat terkait tanggung jawab atas amanah jabatan. Selain itu juga soal kinerja dan pelayanan publik agar bisa semakin baik untuk masyarakat. Sebab, dengan seorang menteri mundur, presiden atau kepala negara bisa menggantinya dengan orang lain yang lebih mumpuni. Namun, sayang budaya mundur tak dimiliki pejabat Indonesia sehingga meski menteri itu tidak mampu dia tidak akan mau mundur.

“Kasus Covid-19 ini contohnya, banyak pejabat tidak mampu, hanya omong doang, tapi tidak mau mundur. Mungkin, merasa, jabatan itu sudah jatahnya melalui parpol,” kata seorang anggota DPR Kamis 8 Juli 2021. (hud)