Gubernur Khofifah Dorong Perguruan Tinggi Hasilkan Inovasi Bantu Percepatan Pembangunan Daerah

oleh

MALANG|DutaIndonesia.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan berbagai inovasi guna percepatan pembangunan daerah. Menurut Khofifah, inovasi akademis dan teknologi merupakan kolaborasi yang pas untuk menjawab tantangan global kekinian. 

Pesan tersebut disampaikan Khofifah saat membuka seminar nasional bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) bertajuk, ‘Strategi dan Inovasi Pengembangan Perguruan Tinggi Menuju Daya Saing Global’ di Auditorium Prof. Dr. KH. M.Tholhah Hasan Gedung Ap-As’ary Universitas Islam Malang, Selasa (11/1/2022).  

Khofifah mengatakan, pemerintah daerah cenderung terjebak oleh rutinitas jika tidak dibangun kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi. Maka dari itu, terselenggaranya seminar nasional oleh forum rektor  menjadi bagian penting untuk bisa melahirkan ide-ide brillian yang bisa dimaksimalkan. Sehingga, proses pembangunan daerah di berbagai sektor dan lini cepat terpenuhi. 

Khofifah mengatakan, peran penting perguruan tinggi  bagi daerah ketika wabah pandemi Covid-19 mengalami lonjakan secara eksponensial. Sebagai contoh, Rektor Brawijaya maupun UNISMA ikut turun ke kampung-kampung mengajak warga disiplin protokol kesehatan.

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, Rektor Institut Teknik Sepuluh November (ITS) Surabaya membuat robot untuk membantu tenaga kesehatan agar tidak bersentuhan dengan pasien. Rektor Universitas ITB memberikan ventilator. Bahkan Rektor Universitas UGM membuat alat deteksi Covid-19, yakni GeNose.

“Manfaatnya secara langsung bisa dirasakan dan sangat besar. Maka, melalui pertemuan seminar nasional, semakin menguatkan kembali strong kolaboration  antar perguruan tinggi dan seluruh jajaran kepala daerah,” ungkapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga memberikan beberapa masukan perihal peningkatan efektifitas tol laut dan peningkatan peternakan dan pertanian. Selain itu, Gubernur Jatim juga berharap jika dunia akademis bisa terkoneksi dengan dunia teknologi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Jadi, tidak hanya inovasi akademik, akan tetapi inovasi teknologi juga turut didorong agar berkesinambungan untuk menjadi elite intelektual yang makin besar manfaatnya bagi Indonesia,” tuturnya. 

“Kami mohon  para rektor ikut membantu mensinkronkan inovasi akademik dan inovasi teknologi,” imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono mengatakan, ada banyak karya perguruan tinggi yang bisa menjadi solusi mengatasi persoalan bangsa. Melalui seminar nasional, para pimpinan perguruan tinggi menumbuhkan kembali konektivitas antar individu melalui semangat kenormalan baru dengan karya unggul dan inovatif demi kebersamaan. 

“Perguruan Tinggi bisa memberikan kontribusi bagi bangsa serta memberikan reputasi rujukan berskala global,” tuturnya. 

Senada, Rektor Universitas Islam Malang Masyuri Bakri berharap, seminar nasional menjadi ikhtiar bersama untuk menyiapkan SDM berdaya saing tinggi. Sebab, kata dia, kampus memiliki potensi membuat gerakan perubahan melalui inovasi yang dimunculkan untuk menjawab tantangan masyarakat. “Mari bergerak menyesuaikan kebutuhan zaman,” tegasnya. 

Lebih lanjut, seminar nasional tidak sekadar memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi yang sudah unggul, melainkan juga berlaku bagi perguruan tinggi lainnya  agar maju bersama. “Insyaallah dengan kebersamaan kita bisa melakukan itu semua,” tandasnya. 

No More Posts Available.

No more pages to load.