PERANG antara pejuang Palestina melawan penjajah Israel tak bisa dilepaskan dari perang media. Termasuk media sosial. Dan kali ini, platform media sosial X (Twitter) menjadi sorotan kala bosnya, Elon Musk, secara blak-blakan mendukung Israel menghancurkan Hamas.
Semua orang di sekujur dunia tahu, bahwa yang didalihkan memberantas Hamas itu adalah termasuk pula membantai warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Gaza. Saat ini serangan Israel ke Gaza menewaskan 15 ribu orang di mana sebagian adalah anak-anak tak berdosa.
Elon Musk pasti termasuk yang tahu hal mengerikan itu. Atau mungkin dia pura-pura tak tahu dan tak mau tahu. Yang dia tahu, hanya satu: Israel maha benar. Dalam kaitan ini, Mas Elon Musk yang katanya pintar bin cerdas itu sangat mungkin jadi orang terbodoh di dunia sebab dia memakai kaca mata kuda.
Maka Hamas pun ingin mengecek kebenaran fakta bahwa Mas Elon memakai kaca mata kuda. Hamas langsung mengundang Elon Musk untuk mengunjungi Gaza setelah Musk mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang tengah bersiap tempur lagi begitu gencatan senjata selesai Kamis (30/11/2023) besok.
Petinggi senior Hamas Osama Hamdan, seperti dikutip dari detikcom, mengatakan ia mengundang Musk ke Gaza agar bisa melihat langsung dampak serangan Israel di wilayah Palestina.
“Kami mengundangnya untuk mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan penghancuran yang dilakukan terhadap warga Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (29/11/2023).
Pada hari Senin lalu, Musk mengunjungi Kfar Aza, sebuah kibbutz yang berjarak 3 km dari perbatasan Gaza di mana 50 orang menjadi korban serangan Hamas. Dalam kunjungannya, Musk ditemani oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kunjungan ini dilakukan tidak lama setelah Musk dikecam karena mendukung cuitan antisemit berisi teori konspirasi yang menuduh komunitas Yahudi mendorong kebencian terhadap orang kulit putih.
Cuitan itu tidak dibahas dalam kunjungan Musk ke Kfar Aza. Pemilik media sosial X itu justru melontarkan komentar yang setuju dengan pernyataan Netanyahu bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghancurkan Hamas.
“Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir,” kata Musk.
“Propaganda yang melatih orang-orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza menjadi sejahtera. Dan jika itu terwujud, saya pikir itu akan menjadi masa depan yang baik,” sambungnya.
Musk mengunjungi Israel di hari terakhir gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata selama empat hari ini dilakukan agar Hamas bisa membebaskan tawanan dan Israel membebaskan tahanan Palestina dari penjaranya. Gencatan senjata kemudian diperpanjang selama dua hari hingga Kamis besok
Bersamaan dengan kunjungan Musk, pemerintah Israel juga mengizinkan internet satelit Starlink beroperasi di wilayah Israel dan Jalur Gaza. Tapi operasionalnya harus mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi Israel. (gas)